search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Proses Hukum Harus Jalan
Minggu, 27 Januari 2008, 18:07 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Kabar meninggalnya Mantan Presiden Soeharto minggu (27/1) oleh warga di Kabupaten Buleleng tidaklah mengejutkan, sebagian besar masyarakat di Bali Utara memperkirakan penguasa orde baru itu akan menghembuskan nafas terakhirnya di RSPP Jakarta

Beberapa warga yang dimintai komentar atas kepergian Jendral Besar Haji Mohammad Soeharto mengungkapkan, kematian merupakan satu jalan yang tepat untuk menebus dosa-dosa yang telah dilakukan, sehingga kepergian Pak Harto untuk selamanya itu diikhlaskan, namun proses hukum harus tetap jalan.


Biar diterima di sisi Tuhan dan dihapus segala dosa-dosanya sehingga tenang di alam baka. Namun, proses hukum tetap jalan dengan sisitem 'In Absensia', sehingga masyarakat mendapatkan keadilan dan kejalasan, ungkap Lius Narno warga Desa Baktiseraga.

Bagi Agus Mahendra, mahasiswa Undiksha Singaraja mengatakan, kematian Pak Harto merupakan jalan satu-satunya untuk mengakhiri penderitaan rakyat selama ini.Ini mungkin jalan terbaik bagi Pak Harto, namun harus diingat masih ada anak dan menantu serta kroninya, sehingga proses hukum harus dilakukan, tegasnya.

Hal berbeda diungkapkan Ketut Wiratmaja, warga Desa Sambangan yang berharap kepergian Pak Harto merupakan jalan terbaik untuk menghilangkan penderitaan hidup.Mendem sirah nyuwun jero' itu mungkin ungkapan yang tepat, mari lupakan apa yang telah dilakukan Pak Harto karena akan menerima pahala di alam baka, ujarnya.

 


 

Sebagai bangsa yang besar, tentu kita menghargai jasa para pahlawan, apapun yang telah diperbuat Mantan Presiden Soeharto mari kita jadikan evaluasi untuk memberikan sesuatu yang terbaik bagi bangsa kita sekarang ini, ungkap Ketut Bagiada, warga Kelurahan Kaliuntu.

Sementara, Made Cantiari, warga Kelurahan Banjar Jawa justru berduka dengan meninggalnya Pak Harto, sebab penguasa orde baru tersebut meninggalkan berbagai tonggak sejarah perjalanan bangsa Indonesia.Pak Harto adalah orang besar yang memberikan perhatian terhadap berbagai pembangunan dengan jasa-jasanya tentu kita tidak seperti ini, mari kita lihat keberhasilan yang telah dilakukan, bukan kesalahan yang diperbuatnya, ungkap Cantiari. (sas)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami