search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
56 Sekaa Ikut Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak
Jumat, 18 Juli 2008, 13:50 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Mulai Sabtu (19/7) malam hingga Sabtu (12/9) sebanyak 56 sekaa atau kelompok penabuh gambelan gong wanita dan anak-anak akan beradu kemahiran dalam Parade Gong Kebyar Wanita dan Anak-Anak, di Lapangan Puputan Badung.



"Setiap sekaa akan menunjukkan penampilan terbaiknya bergiliran mebarung atau beradu di Lapangan Puputan Badung," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Kota Denpasar Bintang Puspayoga selaku penggagas even tahunan ini, di tengah- tengah persiapan Jumat (18/7) siang di Denpasar.

Sekaa gong wanita (SGW) Gita Sancaya Br Kebonkuri Lukluk dan SGW Br Minggir akan menjadi penampil perdana. Disusul SG Anak-anak (SGA) Taruna Mekar Br Batan Poh Sanur Kauh mebarung dengan SG Semarapegulingan Br Anggarkasih Sanur.

Sejak awal parade gong kebyar wanita antar banjar se-Kota Denpasar ini digagas sebagai upaya memberdayakan kaum wanita dalam pembangunan bidang kesenian.
"Lewat event ini kaum wanita menunjukkan bahwa jika diberikan kesempatan dan ada kemauan pasti bisa," jelas Bintang Puspayoga.

Selama ini gong kebyar identik dengan kesenian kaum pria mengingat dinamika yang cukup tinggi. Kini memasuki tahun ke-6, sekaa gong wanita di banjar-banjar bermunculan, bagai jamur di musim hujan.



"Salah satu kriteria utama adalah sekaa sebunan (penabuh berasal dari satu banjar) sebagai upaya memotivasi kelangsungan sekaa," jelasnya.



Dengan sebunan maka anggota sekaa akan lebih mudah berlatih sehingga dapat lestari serta dapat menjadi kebanggaan banjarnya.

"Bahkan kemahiran menabuh dapat menjadi sarana ngaturang yadnya bagi kaum wanita," tegas pecinta jempiring ini.

Selain menjadi emansipasi wanita, gong kebyar juga menjadi sarana pelestarian budaya tradisional Bali. Sehingga tahun ini memasukkan kategori peserta anak-anak.
"Bali diberikan anugerah kekayaan ragam seni budaya sehingga menjadi kewajiban kita untuk mengenal, mencintai dan melestarikannya,"ujarnya. (dev/*)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami