Puting Beliung Hantam Biluk Poh
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Angin puting beliung menerpa 2 lingkungan di Kelurahan Tegalcangkring, Mendoyo, Selasa (28/7). Musibah ini memporakporandakan setidaknya 4 rumah warga di Lingkungan Biluk Poh Kangin dan Biluk Poh Kauh. Selain itu, sejumlah pepohonan di sekitar tempat kejadian tumbang.
Pantauan di lokasi musibah, Selasa (28/7) dua rumah warga kondisinya rusak berat lantaran dihantam angin puting beliung. Atap asbes dan bubungan rumah sekaligus gudang meubeler milik Wayan Suarbawa (45) di Lingkungan Biluk Poh Kangin tampak hancur diterbangkan angin. Susunan meja kursi di gudang yang berupa los sepanjang 30 meter turut berhamburan.
Hal yang sama juga menimpa rumah Ketut Nondri (50). Rumah Nondri yang berlokasi di selatan rumah Suarbawa, juga porak poranda di bagian atapnya. Sementara tembok tembok penyengker dan kandang babi dari batako di sebelah barat rumah roboh.
Sedangkan sejumlah pohon yang tumbuh di halaman rumahnya tumbang. Sementara di Lingkungan Biluk Poh Kauh, angin puting beliung juga merusakkan sejumlah rumah warga. Setidaknya ada 2 rumah warga yang menjadi korban musibah ini, masing-masing Ketut Didik( 21) dan Ketut Suarjana.
Menurut Suarbawa, saat musibah puting beliung ini terjadi, dirinya sedang tidak ada di TKP lantaran ada keperluan mencari tukang meubeler yang biasa kerja di rumahnya. “Pulang-pulang saya lihat rumah saya sudah begini,“ ujar Suarbawa sembari menunjukan puing-puing bangunan rumahnya yang rusak.
Sejatinya, imbuh Suarbawa, sehari-harinya dia bersama istri dan anaknya menempati rumah tersebut namun kebetulan malam sebelum kejadian istri dan anaknya itu menginap di rumah orang tuanya di Pergung, Mendoyo. “Hanya saya sendirian yang tinggal di sana,” tandasnya.
Menurut penuturan Sayu Ketut Sulasih (50), saksi mata warga Biluk Poh Kangin, saat kejadian dirinya sedang memberi makan babi peliharaan di rumahnya.
“Tiba-tiba saya dengar suara gemuruh dari arah timur. Setelah saya lihat ternyata tampak kepulan awan hitam dan disertai ledakan. Saat saya tersadar ledakan itu sudah ada di atas rumah saya,” katanya.
Sulasih mengaku sangat terkejut dan panik sehingga dia lari menuju kejalan yang jaraknya 5 meter dari rumahnya. “Saya berlindung di bawah pohon. Rupanya angin tersebut malah menuju ke arah saya. Agar saya tidak ikut diterbangkan, saya memeluk pohon itu. Ternyata pohon yang saya peluk ikut tumbang sehingga saya sempat ikut diterbangkan angin sejauh lima meter,” ungkapnya.
Saat itu Sulasih mengaku semakin panik sehingga sejumlah doa diucapkannya. “Ternyata angin tersebut secara perlahan beralih menuju ke arah barat rumah saya,” ujarnya. Sulasih yang saat ini masih shock dengan kejadian itu juga mengaku melihat angin puting beliung itu merusak rumah Suarbawa, tetangganya.
“Saya lihat sendiri angin itu berputar-putar merusak rumah milik Pak Suarbawa,” tandas Sulasih yang tidak mengalami tak mengalami luka sedikitpun kendati sempat diterbangkan angin. Kerugian material yang diakibatkan oleh musibah tersebut diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah. (dey)
Reporter: -