Setelah Kadus dan Kaling, Giliran Perbekel
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Setelah sukses menggelar pemilihan kepala dusun (kadus) maupun kepala lingkungan (kaling) dengan e-voting, tidak lama lagi Jembrana akan menggelar pemilihan perbekel (pilkel) dengan teknologi yang sama. Hal tersebut menyusul akan dibahasnya Ranperda tersebut, pada pekan depan.
Saat ini, pilkel dengan e-voting masih terbentur kepada perangkat aturan yang membatasinya. Pasalnya, dalam Perda masih disyaratkan perbekel dipilih dengan metode konvensional (coblos,red). Namun tidak lama lagi, pilkel dapat
digelar denan e-voting menyusul pernyataan yang diungkapkan I Gede Agus Sanjaya, Ketua Komisi A DPRD Jembrana.
Agus ketika ditemui di sela-sela pemilihan kaling Kerobokan, Loloan Barat Negara, Sabtu (31/10) mengatakan perda terkait pilkel dengan e-voting akan dibahas di dewan pada pekan depan.
“E-voting memang baik, cepat dan murah, tetapi untuk mengangkat ke jenjang yang lebih tinggi seperti Pilkel tetap memerlukan legalitas hukum, rencananya bulan ini Ranperdanya akan kami bahas “ ungkap Agus.
Setelah melihat jalannya pemilihan kalin Kerobokan tersebut, Agus tidak melihat satupun azas demokrasi yang dicederai dengan metode e-voting itu. “Saya lihat tidak ada pelanggaran proses demokrasi dalam pemilihan ini dan saya lihat masyarakat sangat antusias untuk menggunakan hak pilihnya,†katanya.
Hal senada juga diungkapkan oleh I Kade Darma Susila, Ketua Fraksi Satu Tujuan (F1). Menurut Darma Susila, sejatinya ranperda Pilkel sudah masuk ke sekretariat dewan sebelum dirinya menjadi anggota dewan.
“Ranperda Pilkel satu paket dengan Ranperda lainnya yang sempat tertunda oleh dewan sebelumnya. Itu sekarang menjadi PR kami untuk segera membahasnya,“ katanya.
Darma Susila berani pastikan kalau ranperda e-voting itu akan dibahas dalam minggu ini. “Pembahasannya sudah diagendakan dalam sidang paripurna minggu ini. Kita tidak mau menunda-nunda pekerjaan,“ janji Darma Susila.
Pemilihan kaling Kerobokan yang DPTnya mencapai 1.042 orang, menghadirkan tiga calon kaling yaitu Zaenal Fainudin, Agoes Jumaidi dan Khaled Ahmad.
Membludaknya pemilih membuat penyelenggara menyediakan tiga bilik suara yang masing-masing sudah berisi perangkat komputer layar sentuh dan card reader untuk membaca KTP SIAK yang digunakan pemilih.
Seusai menggunakan hak pilihnya, Soehoedi (87) mengatakan e-voting ini jauh lebih gampang dibandingkan dengan metode konvensional (coblos/contreng,red). “Cara yang ini jauh lebih gampang dibandingkan Pemilu yang lalu. Mendingan pakai yang
ini, murah dan tidak rumit membuat saya yang sudah tua ini tidak bingung,“ujar Soehoedi.
Meski dijejali ribuan pemilih, pemilihan kaling Kerobokan ini hanya berlangsung lima jam saja. Sejak dimulai pukul 08.00, pemilihan berakhir pukul 13.00 dan menobatkan Khaled Ahmad sebagai Kaling Kerobokan periode selanjutnya. Atas kemenangannya itu, Khaled sempat digotong oleh tim suksesnya lalu diceburkan ke sungai dekat tempat pemungutan suara berlangsung.
Reporter: bbn/dey