Tirta Kusuma Dihantam Abrasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Sejak tiga hari belakangan ini masyarakat di Dusun Tirtakusuma, Candikusuma, Melaya harus tetap waspada. Pasalnya, abrasi pantai yang melanda dusun tersebut kian meluas hingga merobohkan sejumlah bangunan dan memutuskan jalan.
Pantauan di lokasi, Senin (1/2) tampak sejumlah bangunan yang terletak persis di pinggir pantai, seperti pos Pol Air dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang baru saja selesai dibangun secara perlahan mulai hancur. Pondasinya mulai tergerus abrasi air laut sehingga bangunan tampak miring.
Selain itu, sebuah jalan di pinggir pantai tersebut terputus sepanjang 50 meter. Sementara, air pasang juga sudah mulai menggenangi Masjid Baitul Ma mur dan puluhan rumah warga lainnya.
Salah seorang tokoh masyarakat setempat, Ali Fatayani mengungkapkan sejak tiga hari belakangan ini air laut memang sedang pasang bahkan Minggu (31/1) malam air laut mulai menerjang bangunan rumah penduduk yang ada di pinggir pantai.
Air laut juga hingga masuk ke masjid, tandasnya, Senin (1/2). Sejatinya, imbuh Ali, abrasi di pantai Tirtakusuma ini mulai dirasakan semakin ganas oleh 34 KK sejak Desember tahun lalu namun belum separah pada Minggu malam lalu. Kondisi ini membuat masyarakat begadang karena bahaya dapat mengancam sewaktu-waktu, keluhnya.
Selain menggenangi masjid dan rumah warga, tambah Ali, abrasi juga membuat sejumlah bangunan ambruk, misalnya Pos Pol Air, TPI dan dermaga di pantai tersebut. Bahkan dua perahu milik warga hancur gara-gara diterjang ombak, tambahnya.
Sejumlah warga yang ditemui mengaku was-was karena bukan tidak mungkin abrasi tersebut semakin mengganas dan akan menggerus rumah-rumah warga di sekitar pantai tersebut. Bukan tidak mungkin air laut akan sampai di jalan Denpasar-Gilimanuk,†ujar Hulian, salah seorang warga.
Menurut pedagang bakso ini, saat abrasi menghantam sejumlah rumah warga, termasuk rumahnya, dirinya sedang berjualan bakso. Tiba-tiba air pasang begitu besar menyeret rumah saya bahkan pohon besar di pantai juga bertumbangan, ujarnya. Kini Hulian dan sejumlah warga lainnya terpaksa harus rela mengungsi ke rumah kerabatnya agar terhindar dari bahaya.
Kondisi ini membutuhkan perhatian serius dari pihak-pihak terkait. Pemerintah harus segera turun tangan mengatasi masalah ini, harapnya.
Perbekel Candikusuma, Wayan Bagiayasa mengatakan pihaknya sebenarnya sudah berusaha mengantisipasi dampak abrasi yang mungkin terjadi namun karena air laut sedang pasang pihaknya tidak bisa berbuat apa-apa.
Kejadian ini sudah kami laporkan, baik ke kecamatan maupun Pemkab, ujarnya.
Reporter: bbn/ctg