search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Setahun Bertambah 45 Orang, Masyarakat Disodori Bunga Dan Baleganjur
Rabu, 1 Desember 2010, 15:11 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Penyebaran penyakit HIV/AIDS kian mengkhawatirkan. Di Jembrana, sejak lima tahun lalu sudah 227 orang dinyatakan positif mengidap penyakit mematikan tersebut atau setahunnya bertambah 45 orang penderita. Untuk memperingati Hari AIDS Sedunia, sejumlah siswa SMP melakukan aksi bagi bunga yang diiringi dengan tabuh baleganjur.

Aksi bagi bunga ini dimotori oleh Kelompok Siswa Peduli AIDS dan Narkoba (KSPAN) bersama Kepolisian, PMI serta LSM Peduli AIDS di Simpang Empat Kantor Bupati Jembrana, Rabu (1/12).

Aksi ini juga diiringi oleh tabuh baleganjur yang juga dimainkan oleh para siswa SMP tersebut. Setiap pengguna jalan yang melewati simpang tersebut, diberikan bunga dan brosur sosialisasi terhadap penyakit yang belum ditemukan obatnya itu.

Menurut Kadis Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Jembrana, dr. Putu Swasta ketika ditemui di lokasi pembagian bunga mengatakan aksi ini dilakukan siswa SMPN 2 Negara bersama SMP Swastika Karya Negara untuk memperingati hari AIDS Sedunia.



“Kita memang tanamkan pemahaman sejak dini kepada para siswa betapa kejamnya penyakit AIDS ini,“ ujarnya.

Swasta juga mengungkapkan, di Jembrana jumlah penderita HIV/AIDS terus mengalami peningkatan sehingga sangat mengkhawatirkan.

“Secara kumulatif, hingga Oktober 2010 tercatat 227 orang yang dinyatakan positif terjangkit AIDS dan 66 orang diantaranya meninggal dunia. Angka tersebut naik 50 orang dari jumlah kumulatif di akhir tahun 2009 yang hanya 172 orang,” terangnya.

Namun Suasta menyakini jumlah penderita HIV/AIDS melebihi angka tersebut lantaran ada penderita yang tidak melaporkan dirinya.

“Jumlah itu adalah yang tercatat pada kami namun di luar itu saya yakin masih banyak yang belum terdaftar karena penderita tidak mau melaporkan dirinya,” bebernya.

Suasta juga menambahkan dari jumlah penderita tersebut, kebanyakan menyerang usia produktif yakni 38,32 persen untuk usia 20-30 tahun dan 37,01 persen kelompok umur 31-40 tahun. (dey)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami