search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Gangster Bronx Paling Ditakuti Tewas Mengenaskan
Minggu, 17 November 2013, 11:14 WITA Follow
image

inilah.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, New York. Perang ganster terjadi di wilayah Bronx di New York City, New York, AS. Jumat malam (15/11/2013). Seorang ganster yang dikenal suka meneror Bronx selama dua puluh tahun lebih ditemukan tewas ditembak di kepala.

Daily News memberitakan, Michael Meldish, 62 tahun, ditemukan tewas duduk di mobilnya. Kematiannya membuat senang kepolisian New York karena bagi kota itu ia tidak lebih sebagai orang yang menakutkan.

“Saya senang. Dia meneror Bronx,” ujar Joseph Coffey, mantan komandan satuan tugas pembunuhan oleh organisasi kejahatan di NYPD.

Coffey menyatakan Meldish merupakan pelaku serangkaian pembunuhan. Ia merupakan anggota Purple Gang, sebuah kelompok di bawah organisasi kejahatan keluarga Luchese, Genovese dan Bonanno. “Ia merupakan pembunuh berdarah dingin dan kami kesulitan melacaknya karena tak ada saksi yang mau buka mulut karena masyarakat sangat takut kepadanya,” kata Coffey.

Michael Meldish, yang sering tinggal di Second Ave di East Harlem, pernah lima kali ditangkap NYPD pada 1970-an dengan tuduhan melakukan kekerasan, penyerangan, pemilikan senjata, dan pemalsuan.

Pada 1980-an ia pernah ditangkap oleh polisi federal dan Biro federal untuk Alkohol, Tembakau, senjata api dan bahan peledak. Pada 1990-an ia juga ditangkap oleh DEA (Badan Narkotika AS). Meldish dan kakaknya Joseph Meldish dipercaya sebagai motor penggerak Purple Gang.

“Mereka sudah lama menjadi target kami,” tutur Coffey. [bbn/inilah.com]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami