search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tekan Perokok Pemula, Gabungan Mahasiswa Bali Tolak Iklan Rokok
Minggu, 31 Mei 2015, 18:50 WITA Follow
image

bbn/net/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Dinilai berdampak negatif bagi masa depan generasi muda dengan menggiring mereka untuk mengisap rokok, gabungan mahasiswa di Bali berdemo menolak berbagai bentuk tayangan iklan rokok di luar ruang publik.
 
Aksi yang dipusatkan di depan Patung Catur Muka bundaran lapangan Puputan Badung, mahasiswa gabungan dari perguruan tinggi kesehatan di Denpasar itu, mereka menyatakan perang terhadap rokok yang dinilai membahayakan kesehatan manusia.
 
Mereka menilai, salah satu penyebab bertambahnya perokok pemula dari kalangan anak muda itu, akibat andil dari iklan rokok baik di ruang terbuka publik maupun melalui tayangan iklan di media.
 
Aksi yang dimotori Bali Tobacco Control Initiative (BTCI) itu juga menggandeng Forum Anak Daerah (FAD) dan LSM lainnya dalam rangka memperingati hari Tanpa Tembakau Se- Dunia (HTTS).
 
Salah satu mahasiswa IKM Unud, Eny Widyowati melihat tayangan iklan rokok dengan ditopang dana besar, masuk ke ruang-ruang publik termasuk di media, sehingga harus ada upaya untuk mencegahnya.
 
"Tayangan iklan rokok itu, demikian kuat pengaruhnya mempengaruhi anak-anak muda sehingga harus ada upaya tegas pemerintah untuk menolak segala macam bentuk iklan rokok," ucap Eny di sela aksi, Minggu (31/5/2015).
 
Untuk itu, sambung Eny, iklan rokok harus dihentikan karena mengancam kesehatan manusia akibat paparan asap rokok yang mengandung zat adiktif berbahaya.
 
"Iklan rokok demikian gencar dan massif menyasar ruang-ruang publik, mempengaruhi generasi muda," tandasnya
 
Sementara, Koordinator BTCI Made Kerta Dhuana mengungkapkan jika pihaknya mendukung langkah pemerintah daerah yang telah menerbitkan Perda Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sebagai bukti keseriusan dalam menjamin kesehatan masyarakat,
 
Namun, Made Kerta melanjutkan, hal itu belum cukup mengingat, saat ini industri rokok demikian gencar dan massif dalam menyusun taktik untuk menggiring anak-anak untuk merokok. Berbagai macam tayangan iklan rokok, sangat berdampak besar menggiring anak-anak sebagai perokok pemula.
 
"Iklan rokok tujuanya satu, membidik anak-anak dan perempuan, ini yang harus dicegah. Jika tidak ada regulasi yang kuat, kita akan melihat generasi muda jadi perokok sehingga kualitas kesehatannya menurun," tegasnya.
 
Pihaknya mendukung upaya pemerintah dalam pengendalian tembakau baik di pusat hingga ke daerah. Salah satu upaya yang mesti mendapat dukungan adalah meniadakan iklan rokok termasuk karena itu terbukti menurunkan angka perokok dini di sejumlah daerah.
 
"Bali harus bisa mencontoh daerah lainnya seperti di DKI Jakarta, Kulonprogo dan lainnya yang telah menerbitkan aturan daerah pelarangan iklan rokok. Semoga yang kini dirintis Pemkot Denpasar mengarah pada Peraturan Wali Kota untuk meniadakan iklan rokok di luar ruang bisa segera terwujud dan bisa menjadi contoh daerah-daerah lainnya di Bali," harapnya.
 
Seperti diketahui, isu rokok tidak lagi menjadi isu kesehatan semata, namun juga telah menjadi isu bersama bidang politik, ekonomi hingga sosial sehingga mesti mendapat pengawalan bersama semua elemen masyarakat.
Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota di Bali diminta konsisten dan tegas dalam meniadakan iklan rokok, demi melindungi kesehatan dan masa depan generasi muda mendatang.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami