search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Komunitas Mahogani Buleleng Sosialisasi Keunggulan Cengkeh Sambung
Sabtu, 27 Juni 2015, 00:20 WITA Follow
image

beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Beritabali.com, Buleleng. Komunitas Mahogani ( Masyarakat Hortikultura & Gerakan Petani ) Bali yang bermarkas di jalan Raya Ringdikit 900 X desa Ringdikit, Kecamatan Seririt Buleleng, terus berusaha mengembangkan dan mensosialisasikan  keunggulan cengkeh sambung (grafting).
 
Sosialisasi cengkeh sambung antara lain dilakukan lewat pameran produksi cengkeh pada tanggal 15 Juni 2015 lalu bertempat di sebelah barat pantai Penimbangan Singaraja. Pameran diselenggarakan Agro Cita Mandiri, yang berpusat di Surabaya.
 
Selain pameran juga dilakukan pelatihan langsung ke petani mengadakan demoplot, pemupukan, membagikan bibit unggul dan perlombaan antar kelompok petani cengkeh dalam hal perawatan dan pemeliharaan cengkeh. 
 
walaupun pameran hanya diselenggarakan sehari cukup membuat antusias pengunjung yang hampir 2.000 orang memenuhi areal pameran mayoritas dihadiri para petani dan pengusaha cengkeh. Stan yang paling ramai dikunjungi adalah stand Mahogani Bali yang memperkenalkan cengkeh sambung (grafting) yang memiliki keunggulan dibanding cengkeh lokal yang ada selama ini.
 
"Keunggulan cengkeh sambung (grafting) tidak memerlukan banyak air, mampu hidup 0 permukaan laut (DPL), waktu pembungaan lebih cepat yakni 3-4 th sudah belajar berbuah, buah/ bunga lebih panjang dan lebih besar dibanding bunga lokal. Batang bawah yang digunakan dari spesies jambu dengan sebutan "banji" semakin meyakinkan karena akar yang dimiliki jauh lebih banyak dibanding akar cengkeh,"ujar Ketua Komunitas Mahogani, Agus Yogi Yadnya, Sabtu (27/6/2015).
 
 
Komunitas Mahogani Bali dimotori oleh Agus Yogi Yadnya, penggiat dunia pariwisata yang memiliki mimpi mengabungkan dunia Agro dengan bibit-bibit unggul, dengan dunia pariwisata. Ia menggandeng sahabat lamanya, Gede wiastha, penekun dalam bidang pertanian yang sudah malang melintang di bidang pembibitan. 
 
"Semoga apa yang menjadi harapan bisa meningkatkan jenis bibit, kualitas bibit dan hasil buat para petani Bali. Pemanfaatan lahan sungguh-sungguh untuk para petani Bali yang semakin termarginalkan,"ujarnya.
 
Tujuan akhir yang ingin dicapai adalah bagaimana petani sebagai mitra pemerintah untuk pengadaan bibit cengkeh sambung (grafting) yang nantinya memiliki nilai lebih berdampak langsung terhadap petani. [bbn/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami