search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Sudirta-Sumiati Beber Visi Harmonis-Sejahtera untuk Karangasem
Jumat, 31 Juli 2015, 12:30 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Karangasem. Selain maju dan berdikari, dua butir visi Sudirta-Sumiati untuk Karangasem yang telah diserahkan dalam pendaftaran ke KPU adalah ''Harmonis dan  Sejahtera.'' Dengan visi seperti ini, secara tidak langsung  kandidat bupati-wakil bupati dari PDIP ini menyandang kewajiban untuk  menjaga Kawasan Suci Pura sesuai  bhisama-bhisama PHDI khususnya tentang Kawasan Suci. Sebab, di Karangasem berdiri  Sad Kahyangan Pura Besakih dan Pura Andakasa serta  Dang Kahyangan Pura Lempuyang dan Pura Silayukti.
 
Harmonis yang dimaksud adalah yang sejalan konsep Tri Hita Karana. Yakni, keseimbangan antara bakti terhadap Ida Hyang Widhi Wasa (Parahyangan), hubungan diantara sesama manusia (Pawongan), serta hubungan dengan alam lingkungan (Pawongan). Sementara sejahtera yang dimaksud, selain yang bersifat ekonomi dan jasmaniah, dia berisi kebahagiaan rohaniah di dalamnya. Pemimpin Karangasem harus mampu membuat rakyatnya sejahtera secara material, tetapi tetap religius dan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sebab, kalau rakyatnya tidak religius dan tidak lagi bakti, siapa yang merawat dan menjaga Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan yang diwariskan oleh para leluhur itu?
 
''Kami mencantumkan konsep ini, karena Sad Kahyangan dan Dang Kahyangan yang ada di Karangasem ini mesti ditata sesuai dengan Bhisama PHDI agar kesucian kawasannya terjaga.  Umat Hindu yang bakti kepada Ida Hyang Widhi mesti tetap difasilitasi agar mereka meneruskan baktinya dengan menjaga kesucian kawasan dan kesucian pura.  Dengan konsep inilah leluhur kita  mengembangkan dan menjaga budaya Bali. Dan karena pariwisata yang bernafaskan budaya inilah masyarakat Bali membangun pariwisata berbasis budaya  dan bisa hidup makmur. Untuk pengembangan ke depan, kita mesti mengundang investor yang selaras dengan konsep Tri Hita Karana, agar dalam kemakmuran  itu bakti masyarakat kepada Sang Hyang Widhi tidak luntur,'' kata Wayan Sudirta dan Made Sumiati, tentang visi dan misinya sebagai calon bupati dan calon wakil bupati Karangasem.
 
Karenanya, imbuh mereka, Karangasem mesti siap bekerjasama dengan investor, sepanjang  selaras dengan visi dan konsep pembangunan yang melestarikan lingkungan, sejalan dengan Tri Hita Karana dan Bhisama-bhisama tentang kesucian kawasan. 
''Cukup banyak investor yang visioner, menanamkan modalnya untuk keuntungan. Bukan hanya keuntungan jangka pendek, tetapi juga keuntungan jangka panjang yang didalamnya ada nilai rohaniah. Investor seperti ini percaya, bahwa ekonomi yang mengeksploitasi lingkungan, sangat merugikan secara rohaniah, selain merusak lingkungan,'' imbuh Sudirta.
 
 
Satu contoh kongkretnya, kandidat PDIP ini menyatakan galian C tidak bisa diabaikan. Sebab, potensi tambang ini cukup besar kontribusinya terhadap PAD. Selain itu, jasa kontruksi dan  pembangunan di Bali  membutuhkan material tambang ini. 
''Yang penting adalah, menata dan mengupayakan galian C agar selaras dengan kelestarian lingkungan hidup. Walau tidak mungkin seperawan  kawasan konservasi, namun agar dampaknya bisa dikendalikan, galian harus diimbangi rehabilitasi guna mencegah potensi bencana,'' imbuh Wayan Sudirta.
 
Sudirta dan Sumiati juga yakin, membangun ekonomi dalam kerangka Tri Hita Karana, akan menghasilkan kesejahteraan sejati. Dalam setiap pendapatan per kapita yang meningkat, hasilnya tidak hanya perbaikan ekonomi, tetapi kebahagian rohaniah. 
''Kami yakin sekali, rakyat Karangasem tidak bisa bahagia walaupun pendapatan per kapitanya meningkat, PAD-nya meningkat pesat, tetapi kawasan suci tercemar, dan tidak nyaman  melaksanakan bakti kepada Ida Sang Hyang Widhi,'' kata Sudirta lagi.
 
Mampukah Sudirta-Sumiati memikul tanggung jawab yang besar itu? ''Kami yakin tidak sendiri. Ada lembaga lain seperti PHDI dan para Sulinggih yang sangat konsisten menjaga Bhisama. Ada partai PDIP yang secara ideologis menghargai kebhinnekaan. Termasuk figur Ibu Megawati Soekarnoputri yang sangat mencintai budaya Bali termasuk tempat-tempat sucinya,'' kata Sudirta dan Sumiati.[bbn/rls]

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami