search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tari Legong Tombol Awali Pembukaan Bulfest 2016
Rabu, 3 Agustus 2016, 05:05 WITA Follow
image

bbn/pande wismaya

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

BeritaBali, Buleleng. Pembukaan Buleleng Festival 2016 Selasa (2/8) sore di depan Tugu Singa Ambararaja begitu semarak. Tidak hanya pementasan tarian Legong Tombol massal yang dipentaskan di depan panggung utama sebagai tari pembuka, namun juga tari Joged massal dan kesenian Ngoncang ditampilkan dalam pembukaan Bulfest 2016.
 
Ada gemar makan ikan gratis yang disediakan di Jalan Ngurah Rai Singaraja yang dibagikan kepada warga masyarakat yang datang di areal Bulfest. Sedikitnya ada ribuan tusuk sate ikan yang dibagikan kepada warga masyarakat. Tidak hanya gemar makan ikan sebagai kegiatan pembukaan Bulfest namun juga kesenian Ngoncang dan juga tari Joged massal yang menjadi daya tarik para pengunjung Bulfest.
 
Tari joged massal sendiri di pentaskan secara massal untuk menghilangkan kesan porno yang selama ini di cap untuk tarian tersebut. Tidak hanya pengunjung lokal yang ngibing bersama penari joged namun salah satu pengacara ibu kota yakni Farhat Abass juga ikut ngibing. 
 
Farhat sendiri mengaku senang dengan kesenin tersebut karena begitu energik dan elok, dan tidak ada kesan porno dalam tarian tersebut. "Pikiran kearah negatif yang menyebabkan kesan porno dan itu tergantung kita yang memikirkan serta melihatnya. Malah saya melihat tarian tersebut justru sangat energik dan begitu seni dalam setiap geraknya," ungkap Farhat Abass.
 
Beberapa turis mancanegara juga senang dengan adanya seni dan budaya yang ditampilkan dalam acara Bulfest ini. Seperti diungkapkan oleh Amanda dari Belanda yang mengaku dirinya berada di Bali selama tiga minggu untuk liburan dan di Buleleng begitu senang bisa menyaksikan tarian yang begitu banyak dipentaskan di jalan raya. Dirinya merasa sangat bahagia dan begitu menikmati pertunjukan tersebut.
 
Di panggung utama tari Legong Tombol yang sudah direkonstruksi ulang oleh Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Kabupaten Buleleng ini digarap dengan baik oleh Sanggar Seni Santi Budaya Singaraja dengan dibawakan secara massal. 
 
Tarian tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI dan rencananya akan digarap untuk dipentaskan di ajang ASEAN GAMES mendatang secara massal. Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana dalam sambutan pembukaan Buleleng Festival. 
 
Apresiasi tersebut patut dibanggakan karena Buleleng memiliki berbagai macam kesenian yang unik dan masih alami. Termasuk pengakuan dari UNESCO pada Wayang Wong Tejakula dengan memberikan sertifikat warisan budaya tak benda.
 
"Ini merupakan penghargaan yang membuat nama Buleleng bangga karena salah satu kesenian asli Tejakula Buleleng diakui oleh Badan UNESCO dengan memberikan sertifikat warisan budaya tak benda. Karena itu melalui Buleleng Festival ini dirinya ingin menggarap potensi seni dan budaya yang dimiliki Kabupaten Buleleng secara maksimal," ujar Bupati Agus Suradnyana.
 
Lebih lanjut Bupati juga mengatakan bahwa Bulfest yang keempat ini mengambil Tema "Masterpieces of Buleleng" merupakan penyempurnaan dari tiga gelaran Bulfest sebelumnya. Pihaknya ingin masyarakat Buleleng mengetahui seni dan budaya yang dimiliki. 
 
"Mudah-mudahan ditahun mendatang Bulfest bisa lebih disempurnakan lagi dengan memaksimalkan potensi yang dimiliki Buleleng untuk ditampilkan", papar Bupati.[bbn/pan/psk]

Reporter: bbn/psk



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami