search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Ribuan Lalat Serang Rumah Warga di Timpag Kerambitan
Rabu, 18 Januari 2017, 01:20 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Ribuan lalat menyerang rumah warga di Desa Timpag,Kecamatan Kerambitan, Tabanan. Diduga penyebabnya karena di sekitar rumah dikelilingi kandang ayam. Kondisi ini dikeluhkan warga setempat. Mereka juga was was ribuan lalat itu bisa menebarkan penyakit.
 
Warga Banjar Delod Peken dan Banjar Sambian yang paling parah diserang lalat.  Karena jarak kandang ayam yang habis selesai panen rata-rata 100-200 meter dari rumah mereka. Hanya saja hal ini bisa diantisipasi jika dilakukan sanitasi yang benar seperti yang dilakukan oleh beberapa peternak dengan memperbanyak dosis racun ulat lalat sehingga tidak akan berdampak parah.
 
I Gusti Ayu Made Windi  Wardani (26) mengatakan serbuan lalat itu sudah terjadi sejak satu minggu lalu. Bahkan dirinya sampai berkali-kali membeli racun lalat seharga Rp 8 ribu. 
 
"Ketika kita kasi sekarang, lagi 15 menit kemudian akan bertambah banyak lagi," keluhnya, Selasa (17/1). 
 
Ia was was dengan kondisi tersebut apalagi sedang memiliki balita berusia 2,5  bulan.  Meracuni lalat dengan pestisida sudah dilakukan namun selang beberapa menit lalat datang bertambah banyak. Bahkan untuk tidur pun susah karena banyaknya lalat.  
 
Membeli racun lalat juga dilakukan oleh Ni Made Remin (60). Warga Banjar Delod Peken ini hampir setiap hari dapat mematikan lalat sampai  1 kilogram.
 
"Rumah saya dikelilingi kandang ayam pedaging, kalau kandang ayam di timur yang sudah selesai panen ini dosis racunya diperbanyak sehingga sedikit bedampak. Namun yang menyebabkan paling parah yang ada di sebelah utaranya rumah saya ada dua kandang ayam, yang itu banyak kesini lalatnya datang," terangnya.
 
Perbekel Desa Timpag I Gusti Wayan Sukawahana membenarkan jika warganya ini mengeluh karena lalat masuk ke rumah mereka. Bahkan hal ini sudah terjadi sejak tahun 2007 dan pihaknya sudah mengumpulkan seluruh peternak ayam sebanyak 15 peternak agar selalu melakukan sanitasi yang benar. Tak hanya itu saja, sudah ada peternak yang menandatangani surat pernyataan jika menimbulkan lalat dengan jumlah besar peternak tersebut akan ditutup warga.
"Warga yang kena dampak banyak dua banjar, Banjar Delod Peken dan Banjar Sambian, yang empat kandang sudah berisih namun masih ada menimbulkan lalat yang hidup,  dan yang satunya lagi milik Gusti Putu Mandra yang belum bersih sehingga kandang ini banyak menyuplai lalat," beber Sukahawana.
 

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami