search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terungkap, Rahasia Genetika Mesir Kuno
Sabtu, 3 Juni 2017, 08:00 WITA Follow
image

ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Beritabali.com, Munich. DNA mumi yang ditemukan di lokasi yang dulu dikenal kultusnya pada dewa Mesir yang menguasai alam akhirat, mengungkapkan pandangan yang menarik tentang orang-orang Mesir Kuno, termasuk penemuan bahwa mereka memiliki ikatan genetika terbatas dengan kawasan sub-Sahara Afrika.
 
Awal pekan ini, para ilmuwan mengatakan bahwa mereka telah menguji data genom dari 90 mumi dari lokasi yang terletak di Abusir el-Malek, yang berjarak sekitar 115 kilometer sebelah selatan Kairo, dalam studi genetika paling canggih yang pernah diselenggarakan tentang orang-orang Mesir Kuno.
 
[pilihan-redaksi]
DNA disarikan dari gigi geligi dan tulang mumi dari lokasi pemakaman yang luas terkait dengan dewa berkulit hijau Osiris. Mumi tertua berasal dari 1388 Sebelum Masehi selama masa Kerajaan Baru, jaman keemasan pengaruh dan budaya Mesir Kuno.
Adapun mumi yang paling baru berasal dari sekitar tahun 426 Masehi, berabad-abad setelah Mesir menjadi provinsi Kekaisaran Romawi.
 
"Sudah banyak diskusi tentang genetika dari nenek moyang orang Mesir Kuno," ujar Johannes Krause, ahli arkeogenetika dari Max Planck Institute untuk Ilmu Pengetahuan Sejarah Manusia di Jerman, yang memimpin studi yang dipublikasikan di jurnal Nature Communications.
 
"Apakah orang Mesir modern keturunan langsung dari orang Mesir Kuno? Apakah ada kelanjutan genetika di Mesir sejalannya waktu? Apakah pasukan penyerbu dari luar mengubah genetika: contohnya, apakah orang Mesir menjadi lebih seperti orang Eropa setelah Aleksander Yang Agung menaklukkan Mesir? DNA kuno dapat menjawab semua pertanyaan itu," imbuh Krause.
 
Genom yang ada menunjukkan bahwa, tidak seperti orang Mesir modern, orang Mesir Kuno hanya memiliki sedikit kedekatan genetik dengan penduduk sub-Sahara, beberapa di antaranya orang Ethiopia Kuno yang diketahui memiliki interaksi yang signifikan dengan Mesir.
 
Hubungan genetika terdekat adalah dengan penduduk Timur Dekat kuno, yang membentang dari sebagian Irak dan Turki selain juga Palestina, Yordania, Suriah, dan Lebanon.
 
Mesir, yang terletak di Afrika Utara di persimpangan jalan benua-benua di zaman Mediterranea kuno, untuk berabad-abad telah menunjukkan kebanggaannya sebagai satu dari kebudayaan paling maju dalam pada jaman dahulu, yang dikenal dengan kekuatan militernya, arsitektur yang mengagumkan termasuk piramid berukuran masif dan kuil-kuil yang mengesankan, seni, hieroglif, dan kuil para dewa.
 
Proses mumifikasi digunakan untuk mengawetkan tubuh orang mati untuk kebutuhan mereka di alam akhirat. Mumi yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari masyarakat kelas menengah, bukan dari kalangan bangsawan.
 
[pilihan-redaksi2]
Para peneliti menemukan kelanjutan genetik yang membentang dari Kerajaan Baru dan masa-masa Romawi, dengan peningkatan yang substansial asal muasal nenek moyang dari kawasan sub-Sahara sekitar 700 tahun yang lalu, tanpa alasan yang jelas.
 
"Tidak ada perubahan yang dapat terlacak tentang sejarah Mesir selama 1.800 tahun," ujar Krause.
 
"Perubahan besar terjadi antara saat itu dan sekarang," pungkasnya. [bbn/idc/wrt]

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami