Puluhan Korban Tewas Akibat Konflik Rohingya
Minggu, 27 Agustus 2017,
09:00 WITA
Follow
IKUTI BERITABALI.COM DI
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Beritabali.com, Naypyidaw. Sedikitnya 71 orang tewas dalam konflik bersenjata antara pejuang Rohingya dan pasukan Myanmar di Negara Bagian Rakhine, perbatasan Bangladesh, Kamis (25/8/2017).
The Guardian mengungkapkan, konflik bersenjata meletup setelah Pemerintah Myanmar mengerahkan sejumlah pasukan ke Rakhine. Pasukan Myanmar diturunkan dalam jumlah besar beberapa pekan belakangan ini, karena banyaknya pembunuhan oleh kelompok bayangan yang diduga adalah para pejuang Rohingya. Kedua, sejumlah pengungsi ramai-ramai menyeberang ke Bangladesh.
[pilihan-redaksi]
Sekitar 20 pos polisi di utara Myanmar tiba-tiba diserang Jumat pagi, oleh ratusan pejuang Rohingya. "Banyak di antara mereka menggunakan senjata api dan bom rakitan," kata sumber di kalangan militer Myanmar. Melihat serangan itu, "Pasukan militer dan polisi melakukan serangan balasan melawan kaum ekstrimis dan teroris dari Bengali," kata Min Aung Hlaing, Komandan Angkatan Bersenjata Myanmar.
Tapi, ceritanya lain lagi bagi penduduk Rohingya. Menurut Hla Tun, seorang penduduk setempat, "Pasukan militer menyerbu Desa Rohingya sekitar pukul 15.30, dan menembaki penduduk," kata Hla Tun.
"Para orang tua dan kaum wanita bersembunyi karena ketakutan," katanya menambahkan. Malah menurut Tin Maung, penduduk Budha di Desa Maungdaw, ia mendengar tembakan sejak pukul 2.00 dinihari. "Sejumlah tentara kini berjaga-jaga di desa kami," kata Tin Maung, Jumat malam.
Sementara itu, Chris Lewa, direktur pemantau krisis di Provinsi Rakhine, menjelaskan, aksi kekerasan itu terjadi setelah militer Myanmar menangkap 80 orang Rohingya di kamp pengungsi Rathedaung. Entah kenapa, kabar itu beredar di kalangan kaum Rohingya dan ceritanya berubah bahwa banyak tahanan Rohingya dipukuli dan disiksa sampai mati.
Ketika hendak menahan penduduk Rohingya lainnya, pasukan Myanmar mendapat perlawanan dari pejuang Rohingya, sehingga terjadilah konflik bersenjata. "Tiba-tiba semakin banyak tentara datang dan mulai menembaki di dalam kamp pengungsi Rohingya. Dua orang tewas. Saya punya fotonya," kata Chris Lewa. [bbn/idc]
Reporter: -