search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Alasan Keamanan, Jalur Pelacakan Rute Perjuangan I Gusti Ngurah Rai Diubah
Rabu, 15 Agustus 2018, 16:15 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, KARANGASEM.

Beritabali.com,Karangasem. Kegiatan Pelacakan rute perjuangan I Gusti Ngurah Rai yang rutin dilaksanakan menjelang hut kemerdekaan Republik Indonesia di Kabupaten Karangasem kali ini mengalami perubahan rute karena alasan keamanan dan antisipasi jika terjadi evakuasi. 
 
[pilihan-redaksi]
Pada tahun lalu apel serta pelepasan para peserta pelacakan ini berlangsung diDesa Pemuteran, Rendang, Karangasem namun pada peringatan Hut Kemerdekaan RI ke-73 kali ini, apel serta pelepasan para peserta pelacakan dilaksanakan di lapangan Umum Selat, Kecamatan Selat, Kabupaten Karangasem.
 
Selain lokasi pelepasan, rute yang akan dilalui para peserta pun mengalami perubahan, dimana saat ini para peserta hanya melewati rute jalan aspal dari wilayah Selat menuju titk cam pertama yakni di SMP N 2 Bebandem dan langsung menuju ke Pura Laga, biasanya dulu cam pertama berada diwilayah Desa Sebudi baru menuju ke Pura Laga dan langsung mengikuti Apel.
 
Wakil Ketua Panitia Pelacakan, Ni Ketut Puspakumari mengatakan beberapa perubahan baik lokasi apel maupun pelepasan dilakukan karena menghindari sesuatu yang tidak diinginkan. Pasalnya sampai saat ini status Gunung Agung masih berada di level III siaga demgan radius zona bahaya sejauh 4 kilometer dari puncak kawah dan itu artinya erupsi bisa terjadi kapan saja.
 
Dengan pertimbangan tersebut, mengingat jalur dari Desa Pemuteran ke timur hingga di Desa Sebudi dan wilayah Bebandem berada di radius 4 kilometer akhirnya diputuskan untuk merubah jalur dan mencari jalur aspal."ya sebagian besar jalur pelacakan kan berada di radius 4 kilometer zona bahaya Gunung Agung," ujarnya. 
 
Selain untuk keamanan, juga untuk mengantisipasi jika terjadi hal yang bersifat darurat maka proses evakuasi bisa dilakukan lebih cepat. Peningkatan Aktivitas Gunung Agung diakui Puspa Kumari tidak hanya menyebabkan jalur pelacakan berubah, namun jumlah peserta juga ikut terpengaruh. Di tahun lalu, jumlah peserta sebanyak 400 orang yang terdiri dari 40 regu. Namun pada pelacakan kali ini hanya diikuti 300 orang peserta yang terdiri dari 30 regu.
 
"Memang terjadi penurunan jumlah peserta, ini karena beberapa orang tua siswa melarang anaknya ikut pelacakan karena aktivitas Gunung Agung," ungkap Puspa Kumari.
 
Sementara itu, di lokasi Apel biasanya dilaksanakan yaitu di Desa Pemuteran, pagi ini dilaksanakan kegiatan matur piuning bahwa lokasi apel dan start pelacakan dilakukan dilokasi lain. Selain itu matur piuning ini juga dilaksanakan agar kegiatan pelacakan kali ini berjalan lancar tanpa hambatan.
 
[pilihan-redaksi2]
Dalam apel tersebut yang dimpin oleh Wakil Bupati Karangasem, I Wayan Artha Dipa, juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Karangasem, I Nengah Sumardi, Forkompimda beserta kepala OPD.
 
Apel diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan yang dilanjutkan dengan pembacaan surat sakti. Dalam sambutan Bupati Karangasem yang dibacakan oleh Wabup Artha Dipa, melalui kesempatan tersebut, pihaknya mengajak seluruh peserta serta masyarakat untuk merenungkan kembali pristiwa heroik yang terjadi pada zaman perjuangan dulu, betapa gigihnya para pejuang saat itu, mereka rela mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan Republik Indonesia.
 
"Pesan saya berhati-hatilah dalam melaksanakan kegiatan ini, pertahankan kekompakan agar bisa selamat sampai tujuan. Sekalipun ini lomba jangan demi mendapatkan juara sampai melukai peserta lainnya," ujar Artha Dipa saat membacakan sambutan Bupati Karangasem. (bbn/igs/rob)

Reporter: -



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami