search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Rocky Gerung Sebut Tugasnya "Menggulung Karpet Merah" di Istana
Minggu, 10 Maret 2019, 09:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Beritabali.com, Denpasar. Rocky Gerung, pembicara dalam diskusi publik Politik Sehat, Politik Berakal di Denpasar secara terbuka menyebut tugasnya menggulung karpet merah di istana selanjutnya tim pemenangan Capres Prabowo Sandii akan mempersiapkan karpet baru untuk periode kepemimpinan baru.
 
[pilihan-redaksi]
Dalam diskusi yang digelar Tim Pemenangan Capres nomor urut 2, Prabowo-Sandi tersebut, Rocky dominan mengkritik pemerintahan Jokowi dimulai dari ketidakcakapannya dalam fasih berbahasa inggris dalam forum internasional sehingga menyebabkan lemahnya posisi Indonesia dalam organisasi internasional, kondisi masyarakat yang masih banyak hidup di bawah rata-rata hingga kebuntuan saluran kritik yang dianggap sentimen bukan adu argumen.
 
Tidak hanya rezim Pemerintahan saat ini, Rocky juga menyinggung peran pers saat ini yang dinilai sebagai stempel headline pemerintah karena hanya menyalurkan berita dari rilis dan brosur dari pemerintah. Maka itu, tidak heran, kata dia pencitraan pemerintah yang terlalu ditonjolkan tidak mampu melihat kondisi realitasnya di masyarakat.
 
Dalam pidatonya ia menyinggung peran tokoh besar menguasai lahan sawit 600.000 hektare yang menjadi sponsor partai politik dalam bahasannya tentang penghitungan GDP Indonesia menitikberatkan pada sisi pengeluaran (expenditure) sebagai tolak ukur bukan pendapatan perorangan sehingga dinilai terjadi ketidakwarasan statistik.
 
[pilihan-redaksi2]
"Pers yang seharusnya membongkar persembunyian kebohongan itu, juga hanya sekedar menjadi stempel berita headline pemerintah, pers tidak bekerja, pers ikut menjelekkan demokrasi," sindir Dosen Filsafat UI itu dengan ciri khas memasukkan tangan kirinya ke kantong celana saat berbicara di panggung, Sabtu (9/3) di Denpasar.    
 
Sehingga, ia menekankan adanya akal sehat dalam berpolitik dengan tradisi adu argumen atau berdebat sebagai dasar dari demokrasi. Dengan akal sehat itulah, lanjutnya energi tim pemenangan akan diarahkan untuk pemenangan Capres Prabowo-Sandi dan kedua merawat demokrasi bagi generasi milenial sebagai penerus selanjutnya.
 
"Tugas kita adalah memulihkan akal sehat bangsa bukan demi kita tapi demi masa depan milenial. Jadi kita harus mempersiapkan 2 energi pada hari ini, pertama memenangkan perubahan politik, kedua menghasilkan generasi yang mampu merawat demokrasi setelah 2019," tandasnya. (bbn/rob)

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami