search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Proyek Peningkatan Jalan Tukad Bilok Sanur Dikeluhkan Warga
Sabtu, 19 Oktober 2019, 16:05 WITA Follow
image

beritabali.com/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Seorang warga Sanur, I Nyoman Sukerti, mengeluhkan proyek peningkatan Jalan Tukad Bilok, Sanur, Denpasar Selatan. Keluhan tersebut dipicu beberapa faktor, antara lain material yang masih tercecer di sepanjang Jalan Tukad Bilok hingga terdapat lubang-lubang yang masih menganganga menanti korban. 

[pilihan-redaksi]
Lubang tersebut salah satunya juga ada di depan praktik dokter gigi miliknya di Jalan Tukad Bilok No. 85 yang membahayakan akses masuk menuju lokasi praktik.

"Ini lubang ada di depan tempat praktik. Apa ini sengaja dibiarkan terbuka atau bagamana, saya kurang ngerti. Lubang itu sudah ada sejak 10 hari lalu. Saya paham ini proyek, tapi jangan sampai merugikan usaha juga dong. Pasien susah parkir jadinya," ujarnya Sabtu (19/10). 

Saat ditelusuri ke lapangan, kondisi proyek memang cukup berantakan karena material masih banyak yang tercecer. Bahkan ada material beton yang ditumpuk di pinggir jalan setinggi ukuran pelajar SD. Selain itu papan laporan proyek juga cukup tersembunyi karena setengah dari papan ditutupi dahan pohon. 

Dalam laporan tersebut tertulis, proyek yang sedang berlangsung adalah kegiatan peningkatan jalan, sedangkan kegiatannya adalah Belanja Modal Pengadaan Jalan/ peningkatan kapasitas jalan Tukad Bilok dengan nomor kontrak 620/ 5030/ DPUPR.

Dalam papan itu juga dijelaskan bahwa nilai kontraknya sebesar Rp.  4.871.180.917. Proyek ini dikerjakan kontraktor CV. Tri Laksana dengan konsultan pengawas yakni PT. Kencana Adhi Karya. 

Apabila sesuai dengan jadwal awal, maka proyek ini akan rampung secara maksimal setelah 165 hari. Sumerti berharap, petugas yang berwajib dapat merapikan material sisa proyek dan agar proyek tersebut segera dirampungkan.

"Kasihan kan, tujuan pemerintah kan tentunya bagus, tapi karena pengerjaan yang sembarangan membuat proyek ini dikeluhkan," pungkasnya.

Reporter: bbn/rls



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami