Dampak Virus Corona, Industri Penerbangan Kena Imbas Signifikan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, BADUNG.
Dampak wabah virus Corona yang melanda negara China, ternyata tidak hanya terjadi pada sektor pariwisata saja, tetapi juga berimbas juga pada sektor jasa penerbangan.
[pilihan-redaksi]
Direktur Utama Sriwijaya Air, Jefferson Jauwena mengatakan, meski jadwal penerbangan tidak terlalu banyak menuju ke negara China namun mempunyai dampak yang cukup signifikan.
Ia menyebut jika dalam kondisi biasa penerbangan ke China bisa mencapai 56 kali penerbangan dalam perbulan. Sedangkan, pada kondisi ramai bisa mencapai 70 kali penerbangan perbulan menuju negara China.
"Penerbangan menuju China bisa dilayani sebanyak 9 kota dengan rata-rata 189 seat. Bahkan sebelum adanya virus Corona merebak, tercatat hampir setiap penerbangan penuh atau hampir 100%. Makanya saat-saat tertentu, ada extraflight tujuan ke Negara China," jelasnya.
Maka itu, kata dia, dalam mengisi kekosongan seperti saat ini, maka penerbangan terpaksa dialihkan ke rute-rute domestik.
"Misal rute Jakarta-Malang baru melayani satu kali penerbangan dalam sehari, yang nanti akan dibuka. Kemungkinan 2 kali penerbangan dalam sehari, dari Jakarta ke Lampung, ada penerbangan rute juga ke Pontianak, Pangkal Pinang dan lain-lain," sebutnya.
Jefferson berharap, kepada pemerintah setidaknya dapat memperhatikan industri penerbangan juga. Dimana, salah satunya dengan menambah insentif untuk mengiatkan industri penerbangan.
Reporter: bbn/aga