search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Selama Pandemi, Bartender di Bali Siasati Diri Jadi Tukang Masak Hingga Petani
Sabtu, 13 Juni 2020, 10:15 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BADUNG.

Selama pandemi Covid-19, tempat hiburan termasuk bar dan restoran ditutup. Imbasnya para bartender yang bekerja pun banyak dirumahkan. Lantas bagaimana bisa bertahan di tengah pandemi untuk menjaga kelangsungan diri dan keluarga?


[pilihan-redaksi]
Ketua Asosiasi Bartender Indonesia (ABI) Bali, Ngurah Udayana mengungkapkan selama pandemi banyak anggotanya yang beralih profesi untuk sekadar bertahan menghidupi keluarganya, dari mulai tukang masak hingga petani. Maklum, kata dia, ini untuk menyiasati hidup selama pandemi. Meski demikian, lanjutnya, setelah pandemi berakhir mereka pun nantinya akan kembali ke di balik meja bar, meracik dan menuangkan minuman bagi wisatawan.


"Jangan berkecil hati saat pandemi, justru ini saatnya untuk menambah keterampilan atau skill jadi pada saat new normal diterapkan sudah siap mengikuti protokol pemerintah seperti memakai masker, cuci tangan, dan social distancing," ungkapnya ketika kegiatan "ABI Berbagi" yakni menyerahkan bantuan sembako kepada para anggota dan jurnalis terdampak Covid-19, sembari memotivasi anggota untuk semangat menyambut new normal pada Jumat (12/6/2020) di Dalung, Badung.

Menanggapi para anggota yang beralih profesi, ia mengatakan hal itu sah-sah saja tapi intinya tidak melupakan profesi sebenarnya dengan belajar dan belajar. Menurutnya, kunci saat ini ada di tangan pemerintah untuk siap membuka bandara karena dengan begitu kamar hotel akan terisi dan buntutnya para karyawan yang dirumahkan atau di-PHK akan kembali dipanggil.

 

"Maka dari itu, kita harus siap dipanggil lagi, persiapkan diri agar lebih profesional," ujarnya.


Lain halnya anggota ABI, Wayan Giastra. Pria yang sebelumnya menjadi bartender di salah satu hotel di Legian ini mengaku selama pandemi Covid-19 beralih profesi sebagai petani sayur mayur yang sebagian dijual di pasar dan distributor dan sebagian lagi dikonsumsi sendiri. Menggarap lahan sendiri seluas 20 are di Marga, Tabanan, baginya menjadi kenikmatan sendiri. Bahkan, kesempatan ini justru hadir di saat pandemi.

Ia mensyukuri apa yang dikerjakannya saat ini. Ketika ditanya akankah kembali ke dunia bartender jika keadaan kembali normal, ia mengaku menjalani apa yang ada saat ini. 

 


"Saya berencana sumbangkan bibit sayur mayur bagi mereka yang terdampak di daerah Tabanan agar bisa ditanam baik di lahan pekarangan rumah atau kebun luas," ungkapnya.

Reporter: bbn/rob



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami