search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Jro Mangku Dalang Cabut Laporan, Kasus Pelecehan Berakhir Damai
Rabu, 7 Oktober 2020, 20:25 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Kasus dugaan penghinaan dan pelecehan oleh pemilik akun facebook "Ulian Demen" dan Komang Kobra terhadap Jro Mangku Dalang I Putu Gede Sartika, berakhir damai

Jro Mangku yang akrab disapa Dalang Calonarang memaafkan kedua pelaku dan serta merta mencabut laporannya ke Polisi. Menurut kuasa hukum korban, Komang Sutrisna, dua pelaku yakni Wayan Yuliarta alias Kucit (33) dan Komang Kobra alias I Nyoman Sudiasa (43) sudah meminta maaf dan menyadari kekeliruannya. Kliennya pun sudah memaafkan kedua pelaku. 

"Perdamaian yang diberikan Jro Mangku Dalang Dug Byor, adalah pelajaran berharga. Cara penyelesaian masalah yang elegan, pengungkapan perbuatan melawan hukum, penyadaran dan menghormati sang pinandita. Semoga peristiwa ini jadi pembelajaran berharga bagi kita bersama," beber Komang Sutrisna, Rabu (7/10/2020).

Mantan wartawan ini kembali menuturkan, kedua terlapor telah membuat surat pernyataan yang isinya permintaan maaf dan berjanji tak akan mengulangi perbuatannya yang melecehkan Jro Mangku. 

Selain itu, keduanya juga bersedia meminta maaf secara langsung dan di media sosial untuk memulihkan nama baik Jro Dalang. 

"Keduanya bersedia membuat sarana upacara pembersihan skala niskala sesuai adat istiadat Desa Kramas, Gianyar," ungkapnya. 

Sebagaimana diketahui, kasus penghinaan terhadap Jro Mangku oleh pemilik akun Facebook "Ulian Demen" dilaporkan ke Direktorat Reskrimsus Polda Bali. Penyidik kepolisian memanggil pelapor Jro Mangku Dalang, I Putu Gede Sartika, Jumat (11/9). 

Jro Mangku Dalang yang dikenal sebagai Dalang Calonarang Keramas Dug Byor itu mengatakan, laporan yang dibuat bukan karena masalah sakit hati. Tapi untuk memberikan pembelajaran bersama untuk menghormati dan menghargai pemangku serta seni tradisional Bali yang memiliki pakem-pakem pertunjukan yang sakral. 

"Perbuatan tersebut, jika dibiarkan akan menjadi preseden buruk bagi pementasan seni di masyarakat. Setelah merasa tidak puas, kemudian berkomentar tidak karuan dengan kata-kata kasar dan melecehkan Dalang nya di Medsos. Mari belajar untuk menghormati seni sakral di Bali. Siapa lagi yang menghargai seni dan pelaku seni, jika tidak kita sendiri," papar Jro Dalang.

Reporter: bbn/bgl



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami