search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengembangan Vaksin Merah Putih Sudah Capai 55%
Kamis, 15 Oktober 2020, 09:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Vaksin Merah Putih untuk Covid-19 buatan dalam negeri untuk saat ini tahap pengembangannya sudah mencapai 55 persen, bulan November 2020 dijadwalkan akan memasuki tahap uji pra-klinik disuntikan kepada hewan.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Amin Soebandrio mengatakan, uji pra-klinik kepada hewan ini jika berhasil, bibit vaksinnya akan diserahkan ke PT Bio Farma untuk lanjut ke fase selanjutnya.

"Progresnya saat ini sudah 55 persen, dari skala laboratorium diharapkan kami akan segera melakukan uji praklinik, uji ke hewan bulan depan kalau semua lancar. sehingga akhir tahun sudah selesai dan awal tahun sudah bisa diserahkan ke Bio Farma," kata Amin dalam dalam diskusi Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (14/10/2020) dikutip dari Suara.com.

Dia mengungkapkan, tantangan dalam pengembangan vaksin ini adalah virus Sars-Cov 2 yang terus bermutasi secara random seperti bermutasi menjadi D614G, mutasi ini mengubah asam amino pada posisi 614, dari D (asam aspartat) menjadi G (glisin) sehingga disebut D-614-G.

"(mutasi) virus ini lebih menular lebih ganas. walaupun itu belum ada bukti scientific yang kuat," ucapnya.

Meski begitu, Amin yakin vaksin Merah Putih nantinya akan cocok dengan masyarakat Indonesia sebab sampel virus yang digunakan berasal dari Indonesia.

"Jadi vaksin dikembangkan menggunakan virus yang bersirkulasi di Indonesia, kemudian penelitiannya ada di Indonesia oleh institusi yang ada di Indonesia, oleh para peneliti Indonesia dan untuk rakyat Indonesia," jelasnya.

Amin juga bersyukur bisa mengerjakan pengembangan vaksin dengan cepat setelah pemerintah memberi dukungan penuh untuk menanggulangi pandemi Covid-19.

"Kalau dalam situasi normal, bukan pandemi kita butuh bertahun-tahun untuk pengembangan vaksin," imbuh Amin.

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami