search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Meski Sering Berolahraga, Kelebihan Berat Badan Tetap Rugikan Jantung
Sabtu, 23 Januari 2021, 12:50 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Meski Sering Berolahraga, Kelebihan Berat Badan Tetap Rugikan Jantung

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Sebuah penelitian menunjukkan bahwa kelebihan berat badan bisa berefek pada kesehatan jantung, bahkan ketika Anda aktif secara fisik. Artinya, penelitian menegaskan bahwa tidak ada istilah gemuk tapi sehat untuk jantung.

"Seseorang tidak bisa gemuk tapi sehat, menjadi sehat dengan aktif secara fisik tidak menghilangkan efek kesehatan yang merugikan akibat kelebihan lemak tubuh," kata penulis studi Dr. Alejandro Lucia dari European University, Madrid, Spanyol seperti yang dikutip dari Medicalxpress.

"Penemuan kami membantah anggapan bahwa gaya hidup aktif secara fisik dapat sepenuhnya meniadakan efek merusak dari kelebihan berat badan dan obesitas," imbuhnya.

Penelitian telah diterbitkan pada Journal of Preventive Cardiology dari jurnal European Society of Cardiology (ESC).

Melansir dari Medicalxpress, ada beberapa bukti bahwa kebugaran dapat mengurangi efek negatif dari kelebihan berat badan pada kesehatan jantung.

"Ini telah menyebabkan banyak orang memprioritaskan aktivitas fisik dan kebugaran daripada menurunkan berat badan. Studi kami berusaha untuk mengklarifikasi hubungan antara aktivitas, berat badan, dan kesehatan jantung," ujar Lucia.

Studi ini menggunakan data dari 527.662 pekerja dewasa di Spanyol. Usia rata-rata peserta adalah 42 tahun dan 32 persen di antaranya adalah perempuan. Dalam studi ini, kesehatan kardiovaskular ditentukan berdasarkan tiga faktor risiko utama serangan jantung dan stroke, yaitu diabetes, kolesterol tinggi, dan tekanan darah tinggi.

Sekitar 42 persen peserta memiliki berat badan normal, 41 persen kelebihan berat badan, dan 18 persen mengalami obesitas. Mayoritas 63,5 persen peserta tidak aktif secara fisik, sedangkan 12,3 persen kurang aktif, dan 24,2 persen aktif secara teratur. Sekitar 30 persen memiliki kolesterol tinggi, 15 persen memiliki tekanan darah tinggi, dan 3 persen menderita diabetes.

Pada semua bobot, kemungkinan diabetes dan hipertensi menurun dengan meningkatnya aktivitas fisik. “Lebih banyak aktivitas lebih baik, jadi berjalan 30 menit per hari lebih baik daripada berjalan 15 menit sehari,” kata Lucia.

"Namun aktivitas fisik tampaknya tidak menggantikan efek negatif dari kelebihan berat badan pada masalah jantung," imbuhnya. 

Lucia menyimpulkan bahwa memerangi obesitas dan ketidakaktivan secara fisik sama pentingnya.

"Penurunan berat badan harus tetap menjadi target utama kebijakan kesehatan bersama dengan cara gaya hidup aktif," papar Lucia.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami