Musisi Meninggal Dunia Setelah Disuntik Vaksin AstraZeneca
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Otoritas Italia menyita vaksin Covid-19 merek AstraZeneca, setelah seorang musisi meninggal beberapa jam seusai disuntik vaksin tersebut.
Menyadur The Sun, Selasa (16/3/2021), Sandro Tognatti meninggal dalam keadaan yang belum ditentukan. Namun, waktu kematiannya tepat setelah dirinya mendapatkan vaksin AstraZeneca.
Tognatti disuntik pada Sabtu sore, kemudian suhu badannya naik pada malam hari hingga jatuh sakit pada Minggu pagi.
Pihak keluarga musisi 57 tahun tersebut kemudian memanggil ambulans, tetapi dia meninggal tak lama kemudian, kata istrinya kepada surat kabar Italia.
Menurut surat kabar La Republica, jaksa kota Biella mulai menyelidiki kematian Tognatti. Pihak berwenang juga sedang menunggu hasil pemeriksaan post-mortem untuk menentukan apakah ada hubungan antara vaksin tersebut dan kematiannya.
Italia bergabung dengan Prancis, Jerman, dan beberapa negara lain untuk menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah timbul kekhawatiran pembekuan darah.
Boris Johnson, ilmuwan dan regulator Inggris mengatakan, vaksin itu aman dan saat ini tidak ada bukti sebagai penyebab pembekuan darah yang fatal.
Keputusan Italia untuk menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca dilakukan setelah adanya diskusi antara Perdana Menteri Mario Draghi, dan Menteri Kesehatan Roberto Speranza.
"Speranza mengadakan pembicaraan dengan para menteri kesehatan Jerman, Prancis dan Spanyol pada siang hari," jelas Kementerian Kesehatan Spanyol.
Menurut jaksa di wilayah Piedmont, satu batch vaksin yang diterima Tognatti telah disita sampai keamanannya dapat dipastikan.
Jaksa Teresa Angela Camelio mengatakan vaksin itu disita "Sampai kami benar-benar yakin bahwa kematian Tognatti tidak dikaitkan dengan inokulasi".
"Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa pemberian obat secara terus menerus di seluruh negeri tidak menyebabkan konsekuensi lebih lanjut," katanya.
Penyitaan tersebut terjadi setelah hakim di Sisilia memerintahkan penyitaan batch terpisah dari vaksin AstraZeneca minggu lalu, menyusul kematian mendadak dua pria yang baru-baru ini diinokulasi.
Pemerintah Italia mengatakan tidak ada bukti hubungan antara kematian dua pria tersebut dan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
European Medicines Agency (EMA) mengatakan, pada 10 Maret akan menyelidiki serentetan kasus pembekuan darah di Eropa.
Tetapi tetap mendesak anggotanya untuk terus melakukan vaksinasi karena manfaat perlindungan terhadap Covid-19 lebih besar daripada potensi risiko dari vaksin tersebut.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net