search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Guru SMA Cium dan Raba Siswinya, Tak Nurut Video TikTok Disebar
Rabu, 17 Maret 2021, 16:10 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Guru SMA Cium dan Raba Siswinya, Tak Nurut Video TikTok Disebar

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Keterlaluan. Seorang siswi SMA di Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, menjadi korban pelecehan seksual salah satu guru sekolahnya berinisial M. Kasus ini sekarang ditangani oleh kepolisian setempat.

Kasus dugaan pelecehan tersebut terungkap saat korban (sebut saja namanya Bunga) pulang sekolah dan menangis. Karena menangis, ibu korban pun menanyakan, mengapa menangis? Bunga lalu mengaku telah dicium dan 'diraba-raba' oleh M.

Orangtua bunga murka, tidak terima dengan perlakuan M lantas berusaha mengklarifikasi kepada pihak sekolah. Namun penjelasan dari sekolah tidak memuaskan orangtuanya.

Akhirnya korban bersama ibunya melaporkan kasus tersebut ke Polres Sumenep. "Kasus itu sudah ditindaklanjuti. Sekarang menunggu proses gelar perkara," kata Kasubag Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti, seperti dikutip dari beritajatim.com, jejaring media suara.com, Rabu (17/03/2021).

Kasus tersebut sekarang sudah ditangani oleh Polres Sumenep dengan nomor LP B/67/III/RES.1.8./2021/RESKRIM/SPKT Polres Sumenep, tertanggal 15 Maret 2021.

"Iya benar. Kami sudah menerima laporan dugaan pelecehan itu. Sekarang laporannya sudah ditangani oleh penyidik, di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polres Sumenep," kata Widiarti.

Dalam laporan kepolisian, pelecehan seksual yang dialami korban terjadi pada Rabu (10/03/2021) sekitar jam 10.00 WIB. Kala itu, korban dipanggil oleh pelaku ke ruang koperasi sekolah.

Guru tersebut menunjukkan sebuah video TikTok yang dibuat korban. Korban kemudian diancam tidak diluluskan dan videonya akan disebar jika tidak mau mengikuti kemauan oknum guru tersebut.

Karena takut, korban hanya diam. Kemudian, oknum guru tersebut melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan kepada korban. Selesai melakukan aksinya, korban diminta keluar dari ruang koperasi dan kembali ke dalam kelas.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami