Ini Alasan Bali Tak Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Dalam siaran tertulis pada Minggu (16/5), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengumumkan telah menghentikan distribusi dan penggunaan vaksin jenis AstraZeneca bacth (kumpulan produksi) CTMAV547.
Penggunaan bacth ini akan dievaluasi setelah keluar hasil penelitian yang dilakukan BPOM. Juru Bicara Vaksinasi Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi mengajak agar masyarakat tidak panik atas keputusan pemerintah.
"Ini adalah bentuk kehatian-hatian pemerintah untuk memastikan keamanan vaksin ini," ungkap Nadia dalam siaran pers.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak termakan hoaks yang beredar. Tentang hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. Ketut Suarjaya memastikan bahwa Pemerintah Provinsi Bali tak menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca.
"Vaksin AstraZeneca yang pernah diterima Provinsi Bali memiliki nomor batch CTMAV514, CTMAV516, CTMAV539 dan CTMAV544. Berarti dipastikan semua vaksin AstraZeneca untuk Bali tidak termasuk yang ditarik," ungkapnya.
Menurutnya vaksinasi di Provinsi Bali tetap berjalan seperti biasa dan vaksin AstraZeneca akan tetap digunakan.
Dalam wawancara belum lama ini, dia menerangkan AstraZeneca akan digunakan di tiga kawasan yang dirancang menjadi kawasan zona hijau. Yakni Ubud, Sanur dan Nusa Dua.
Vaksinasi dinilainya tetap penting. Dari hasil penelitian, dia menyebut penerima vaksin yang terpapar Covid-19 relatif aman karena gejalanya lebih ringan tiga kali lipat dibanding pasien Covid-19 yang belum divaksin.
"Maka dari itu, vaksinasi diperlukan, buktinya pasien yang terpapar virus korona varian Inggris saja bisa sembuh karena sudah dua kali vaksin," ungkapnya.
Dengan perkembangan kondisi ini, dia semakin gencar melakukan vaksinasi. Pihaknya menggenjot vaksinasi di tingkat kabupaten/kota karena distribusi vaksin dari pemerintah pusat langsung kepada Dinas Kesehatan kabupaten/ kota.
Reporter: bbn/dps