Vaksin Covid-19 Bisa Pengaruhi Siklus Menstruasi
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Efek samping vaksin Covid-19 yang umum, termasuk sakit kepala, nyeri di area yang disuntik, demam, kelelahan dan mual. Tapi, beberapa wanita bisa mengalami perubahan sikus menstruasi setelah suntik vaksin Covid-19.
Meskipun tidak ada penelitian yang menghubungkan vaksin Covid-19 dengan siklus menstruasi, para ahli mengatakan bahwa banyak wanita yang melaporkan perubahan siklus menstruasi setelah vaksin Covid-19.
Efek samping vaksin Covid-19 yang terkait siklus menstruasi itu, termasuk:
- Menstruasi lebih berat dari biasanya
- Periode menstruasi yang tertunda
- Pendarahan vagina yang tak terduga
Dr. Shree Datta, ginekolog ahli untuk INTIMINA, menjelaskan tentang cara vaksin Covid-19 bisa memengaruhi siklus menstruasi wanita. Meskipun penelitian, penelitian yang muncul sekarang ini menunjukkan bahwa virus corona Covid-19 bisa berdampak jangka pendek pada keseimbangan hormon pada periode menstruasi.
"Karena, peristiwa global seperti pandemi virus corona ini bisa memengaruhi individu secara psikologis dan fisik ke tingkat berbeda, tergantung pada kesejahteraan mental mereka," kata Dr. Datta dikutip dari Express.
Satu penelitian menemukan bahwa sekitar 20 persen wanita yang terinfeksi virus corona Covid-19 memiliki periode menstruasi lebih ringan atau siklus menstruasi yang berkepanjangan. Tapi, tidak ada bukti bahwa virus corona Covid-19 ini berdampak pada kesuburan dalam jangka panjang.
Meskipun data mengenai hal ini masih kurang, Dr. Datta mengatakan bukti yang muncul menunjukkan virus corona Covid-19 bisa berdampak apapun pada keseimbangan hormon.
"Saat ini, tidak ada bukti bahwa vaksin Covid-19 memberikan pengaruh jangka panjang pada kesuburan atau keguguran dini," jelas Dr. Datta.
Karena datanya masih terbatas, ada baiknya Anda memeriksa keseimbangan hormon jika siklus menstruasi berubah secara alami atau waktu setelah terinfeksi virus corona maupun vaksin Covid-19.
"Masalah ini belum dibicarakan dan banyak orang yang tidak menyadarinya. Tidak ada penelitian yang dilakukan untuk menunjukkan bahwa vaksinasi bisa mengubah siklus menstruasi," kata seorang dokter senior dari Rumah Sakit Vani Vilas.
Namun, ada kemungkinan stres, gangguan tidur atau suhu tubuh yang tinggi berpotensi memengaruhi siklus menstruasi. Banyak juga orang yang mengalami stres dan kecemasan akibat pandemi virus corona Covid-19.
Ketidakteraturan menstruasi dapat dipicu oleh berbagai peristiwa normal, termasuk perubahan pola makan, stres, olahraga berlebihan, minum obat seperti kontrasepsi dan steroid atau kurang tidur.
Ada juga berbagai kondisi medis serius yang juga berperan dalam siklus menstruasi tak teratur, termasuk endometriosis, penyakit radang panggul, sindrom ovarium polikistik, atau fibroid rahim.
Dokter dan pakar kesehatan sangat menyarankan ibu hamil yang mengalami pendarahan hebat harus konsultasi dengan dokter untuk menghitung darah dan tes estrogen.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net