search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penemuan Kerangka Manusia Duduk Bersila di Pantai
Selasa, 21 September 2021, 14:00 WITA Follow
image

beritabali.com/ist/suara.com/Penemuan Kerangka Manusia Duduk Bersila di Pantai

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Warga Pantai Parangkusumo, Padukuhan Mancingan 13, Kalurahan Parangtritis, Kapanewon Kretek, Kabupaten Bantul digegerkan dengan penemuan kerangka manusia pada Selasa (21/9/2021) sekitar pukul 07.30 WIB. Pantauan di lokasi, muncul sebuah tengkorak manusia di sempadan pantai.

Di tengkorak tersebut masih terdapat sejumlah helai rambut yang agak panjang. Sementara anggota badannya masih terkubur di kedalaman sekitar 0,5 meter.

Anggota Polsek Kretek, Iptu Sumanta mengatakan, tengkorak itu pertama kali ditemukan oleh orang yang sedang mencari rumput. Kemudian dia melapor ke tim SAR atas penemuan tengkorak tersebut.

"Kami mendapat laporan dari tim SAR bahwa ada penemuan tengkorak manusia di pinggir pantai," kata Iptu Sumanta.

Lantas, jajarannya mendatangi lokasi penemuan tengkorak. Untuk mengidentifikasi dilakukan penggalian di sekitar penemuan tengkorak.

"Setelah diidentifikasi ternyata ditemukan kerangka manusia. Selanjutnya dilakukan penyelidikan dari Reskrim Polsek Kretek," terangnya.

Setelah digali lebih dalam, korban yang tinggal tulang ditemukan dengan posisi duduk bersila masih mengenakan celana training berwarna biru tua dengan garis merah. Selain itu juga ditemukan baju warna hitam dan sendal. Namun demikian, tidak ditemukan identitas apapun.

"Tidak ada identitas tapi baju, celana training, dan sendal korban masih utuh. Kurang lebih sudah terkubur di pasir selama 5-6 bulan," ujarnya.

Kala disinggung apakah korban sedang bertapa, mengingat setiap Selasa atau Jumat Kliwon, tempat tersebut kerap untuk bertapa, menurutnya, masih harus menunggu hasil penyelidikan. Namun ia membenarkan jika lokasi penemuan mayat sering digunakan untuk bertapa.

"Memang saat ditemukan posisi korban duduk bersila, tapi kami belum bisa menentukan apakah itu bertapa. Menunggu hasil penyelidikan Polres bantul. Di sini juga sering untuk bertapa," katanya.

Penemuan kerangka manusia dibawa ke Rumah Sakit Panembahan Senopati (RSPS) guna identifikasi lebih lanjut. Ia menyebut sampai saat ini belum ada warga sekitar yang merasa kehilangan anggota keluarganya.

"Untuk ciri-ciri korban akan diumumkan, barangkali ada keluarga yang kehilangan dan mengenali ciri-ciri dari pakaian yang ditemukan bisa menghubungi Polsek Kretek," terangnya.

Petugas medis Puskesmas Kretek, dr. Henri Eko Saputra menambahkan, jenis kelamin korban belum bisa diketahui lantaran harus diteliti oleh tim INAFIS. Menurutnya, sebagian tulang sudah tak lagi utuh.

"Jenis kelaminnya baru bisa diketahui setelah nanti diidentifikasi tim INAFIS. Tulang-tulang yang ditemukan sudah tidak utuh," ujarnya.

Ia menegaskan tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan.

"Enggak ada tanda-tanda penganiayaan," tuturnya.(sumber: suara.com)

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami