3 Minuman Ini Bisa Buat Efek Vitamin dan Antibiotik Tidak Efektif
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, NASIONAL.
Konsumsi vitamin, mineral dan antibiotik mungkin hal yang mudah. Tapi, tak semua obat bisa dikonsumsi dengan cara diminum menggunakan sembarang minuman.
Semua orang memang perlu minum obat sesuai dengan instruksi yang tertera atau resep dokter. Tapi, itu saja tidak cukup untuk memaksimalkan manfaat kesehatannya.
Shona Wilkinson, konsultan ahli gizi terdaftar di Nutrigums pun berusaha mencari tahu tablet vitamin atau obat harian bisa digunakan untuk mengendalikan kondisi jangka panjang atau tidak.
Sedangkan, beberapa produk farmasi memiliki peringatan khusus mengenai penggunaan makanan atau alkohol saat meminumnya.
"Jika Anda tidak mengonsumsi suplemen yang dijual bebas seperti yang dijelaskan, ini mungkin akan mempengaruhi seberapa baik tubuh Anda menyerap nutrisi dalam suplemen," kata Shona Wilkinson dikutip dari Express.
Shona mengatakan Anda harus selalu mengikuti resep dokter atau petunjuk pada label obat yang tertera guna mengurangi efek samping, seperti iritasi lambung dan kondisi lain yang lebih serius.
Seteguk air biasanya digunakan untuk mengonsumsi obat secara oral. Tapi, tak semua jenis minuman itu baik dikonsumsi bersamaan dengan suplemen dan vitamin.
1. Teh dan kopi
Menurut Shona, sesuatu yang sederhana seperti meminum vitamin harian Anda dengan kopi bisa membuatnya sama sekali tidak berguna bagi tubuh, karena ada dua alasan utama:
a. Panas dan nutrisi yang tidak bercampur
Panas bisa merusak nutrisi, sehingga Anda tidak boleh minum tablet vitamin dengan teh dan kopi panas.
b. Tanin bisa membuat vitamin lebih sulit diserap
Tanin dan kafein dapat mengganggu penyerapan beberapa vitamin dan mineral terutama, Zat Besi dan Vitamin D karena dianggap mengurangi ekspresi reseptor.
Shona mengatakan kafein juga memiliki efek diuretik ringan, yang menyebabkan peningkatan buang air kecil. Akibatnya, vitamin yang larut dalam air, seperti B-Vitamin dan Vitamin C dapat terkuras karena kehilangan cairan.
Shona merekomendasikan untuk mengonsumsi suplemen zat besi dengan jus jeruk, karena vitamin C bisa membantu tubuh menyerap mineral.
2. Minuman Probiotik
Minuman probiotik seperti kombucha dan yoghurt dapat berdampak parah pada efektivitas antibiotik. Meskipun produk-produk ini sangat bagus untuk kesehatan usus, hal yang terbaik adalah menghindarinya saat menggunakan antibiotik yang diresepkan seperti penisilin atau sefalosporin.
"Probiotik seperti yoghurt yang dapat diminum harus diambil dari antibiotik (setidaknya terpisah dua jam) untuk memastikan efektivitasnya," kata Shona.
3. Alkohol
Minum alkohol saat mengonsumsi suplemen vitamin oral seperti asam folat, seng, thiamin, dan vitamin B1 akan mencegah tubuh menyerap nutrisi dan mineral penting. Menurut Keeley Berry, seorang ahli nutrisi di Better You, vitamin B paling berisiko mengalami penipisan dan mereka yang memiliki konsumsi alkohol tinggi sangat mungkin mengalami kekurangan.
Keeley mengatakan bahwa vitamin B12 juga dikenal bisa mendukung fungsi kognitif, membuat kita merasa aktif dan mampu fokus. Sementara mengonsumsi vitamin dengan alkohol akan membuat suplemen Anda tidak efektif, efek alkohol dengan antibiotik bisa jauh lebih buruk.
Dalam kasus yang lebih serius, beberapa antibiotik dapat menyebabkan reaksi seperti mual dan muntah.(sumber: suara.com)
Reporter: bbn/net