Pasukan Azov Bertekad Lawan Rusia Hingga Akhir
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DUNIA.
Pasukan Azov yang terkepung di pabrik baja Azovstal, Ukraina, bertekad untuk melawan Rusia selama mereka masih hidup. Diketahui, lokasi pabrik baja Azovstal yang berada di tenggara kota pelabuhan Mariupol merupakan pertahanan terakhir Ukraina melawan pasukan Rusia di kota itu.
"Kami akan terus berjuang selama kami masih hidup untuk mengusir penjajah Rusia," kata Wakil Komandan Resimen Azov Ukraina Kapten Sviatoslav Palamar.
Para pejuang Ukraina itu juga meminta masyarakat global membantu mereka mengevakuasi tentara yang terluka.
"Kami tidak punya banyak waktu, kami berada di bawah pengeboman hebat," ujarnya.
Seorang pejuang dari Resimen Azov, Illia Samoilenko mengatakan mereka masih memiliki senjata, amunisi dan air, serta siap untuk berperang selama dibutuhkan.
Ia mengatakan dengan alat-alat tersebut pemerintah Ukraina dapat terus melawan Rusia dibandingkan berusaha melakukan negosiasi dengan pihak Moskow.
"Kami bisa mati kapan saja. Pesan kami adalah jangan sia-siakan upaya kami," kata Samoilenko.
Sebelumnya, dalam sebuah pidato, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa lebih dari 300 warga sipil telah diselamatkan dari pabrik Azovstal. Dia mengatakan pihak berwenang saat ini fokus pada evakuasi warga yang terluka dan petugas medis. Pemerintah juga membantu memindahkan penduduk ke tempat yang lebih aman.
Meski begitu, Kapten Sviatoslav Palamar tidak bisa memastikan semua warga sipil telah dievakuasi dari pabrik. Sebab, pasukan Azov tidak dapat memeriksa dan membersihkan semua daerah yang telah dibom Rusia.(sumber: cnnindonesia.com)
Reporter: bbn/net