search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
BMKG Prediksi Cuaca Buruk Terjadi Selama Libur Nataru di Banyuwangi
Sabtu, 24 Desember 2022, 15:40 WITA Follow
image

beritabali/ist/BMKG Prediksi Cuaca Buruk Terjadi Selama Libur Nataru di Banyuwangi.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BANYUWANGI.

Potensi cuaca buruk selama musim libur natal dan tahun baru 2023 diprediksi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi. 

Fenomena ini terjadi karena momen pergantian tahun ini adalah fase puncak musim penghujan.

Prakirawan BMKG Banyuwangi Rezky P Hartiwi mengatakan, potensi cuaca buruk hampir merata melanda seluruh Banyuwangi. Ada potensi hujan disertai angin dengan intensitas ringan hingga sedang.

"Karena pada Desember hingga Januari ini, Banyuwangi memasuki puncak musim penghujan," kata Rezky, Jumat (23/12/2022).

Menurut dia, kondisi itu juga diperkuat dengan tidak stabilnya kondisi atmosfer bumi. Monsun Asia masih aktif dan fenomena La Nina.

Kemudian udara bertekanan rendah masih dijumpai di area perairan selatan Banyuwangi. Hal itu yang mempengaruhi peningkatan pembentukan awan hujan.

"Juga berpotensi menyebabkan adanya gelombang tinggi, diperkirakan dua sampai empat meter," ujarnya.

Rezky mengimbau, masyarakat tetap waspada. Khususnya bagi masyarakat yang tinggal di pesisir pantai.

"Kita imbau saat melaut jangan terlalu ke tengah. Pengendara motor huga harus hati-hati, bila hujan hindari berteduh di bawah pohon," tegasnya.

Sementara itu, menurut Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, Mujito, Kabupaten Banyuwangi masuk dalam Kawasan yang memiliki potensi  berbagai macam bencana alam dan non alam.

Kata dia, Kajian Resiko Bencana (KRB) yang dilakukan BPBD Banyuwangi ada enam resiko ancaman bencana di Kabupaten Ujung Timur Pulau Jawa ini.

Mulai dari tsunami, banjir, banjir bandang, kekeringan, tanah longsor, cuaca ekstrim, gempa bumi, gelombang tinggi dan abrasi, kegagalan teknoligi, kebakaran hutan dan lahan.

“Selain itu juga ada kebakaran gunung dan permukiman, erupsi gunung api, konflik sosial, epidemi wabah penyakit, pandemi Covid-19 dan likuifaksi,” kata Mujito.

Menurut Mujito, 16 macam ancaman bencana itu sudah masuk dalam KRB Banyuwangi periode 2022-2026. KRB menjadi tahap dasar yang wajib dalam menentukan kebijakan penanggulangan bencana. Karena itu dokumen harus selalu dimutakhirkan.

“KRB ini disusun dengan kelaborasi BNPB, BPBD Jawa Timur, BPBD Banyuwangi, bersama Siap Siaga dan berbagai lintas sektoral,” tambah Mujito.

Dengan ancaman bencana yang mengintai Banyuwangi setiap saat ini, Masyarakat dihimbau untuk tetap waspada namun tidak panik. “Tetap waspada dan jangan panik ikuti petunjuk dari pemerintah dan institusi terkait jika terjadi bencana. Dan mudah – mudahan daerah kita tetap aman,” pungkas Mujito. (sumber:liputan6.com)

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami