Waspada Kejahatan Digital Meningkat Jelang Hajatan Pemilu 2024
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, DENPASAR.
Pengguna ponsel pintar hendaknya lebih mewaspadai modus kejahatan digital yang marak terjadi belakangan ini.
Tak hanya menggunakan trik dengan cara mengkloning data seseorang, pelaku kejahatan digital juga bisa menjadi siapa saja baik itu sebagai kurir hingga mengaku sebagai pegawai supermarket apalagi si pelaku sudah mengetahui calon targetnya.
Terlebih menjelang hajatan politik 5 tahunan yang sebentar lagi akan digelar, kejahatan digital sangat rentan terjadi lonjakan baik untuk penggiringan isu atau mengatasnamakan seseorang.
Terlepas dari semua itu, belakangan kejahatan digital juga semakin berkembang. Ada cara baru yang dilakukan yaitu melalui format Application Package File (APK), dimana pelaku biasanya mengirim target secara langsung lewat pesan, dimana saat dibuka ada semacam pengisian form. Jika APK tersebut diklik maka secara langsung terinstal di HP.
Baca juga:
Marak Penipuan Undangan Digital APK, Polda Bali: Hati-hati Klik Pesan dari Orang Tak Dikenal
"Saat APK tersebut terinstal, maka pelaku nantinya bisa mengakses data pemilik ponsel khususnya android, seperti perbankan, utamanya yang memakai mobile banking, mereka bisa melihat dan mengakses aktivitas keuangan kita lalu itu akan mereka gunakan untuk mengambil uang kita," kata Anton Muhajir, The Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFEnet).
Selain itu, lewat APK itu juga bisa untuk memata-matai seseorang, misalnya seperti memata matai WhatsApp, hingga mengakses konten seperti foto hingga video serta kontak yang ada di dalam ponsel.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/krs