search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pengusaha Israel Sebut Gubernur Bali Ekstremis
Jumat, 31 Maret 2023, 09:32 WITA Follow
image

bbn/net/Pengusaha Israel Sebut Gubernur Bali Ekstremis.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia 2023 oleh Gubernur Bali Wayan Koster mendapat kecaman dari pengusaha Israel dan pendiri Samawal Foundations, Avi Kaner.

Bahkan dalam unggahan di media sosial, Avi menyebut Koster dengan label seorang ekstremis. Selain itum Kaner juga mengunggah foto peziarah warga Indonesia yang mengunjungi kawasan Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, yang selama ini di bawah penguasaan Zionis Israel.

Kaner membandingkan penolakan gubernur yang diusung PDIP itu dengan kebijakan pemerintah Israel yang membolehkan peziarah Muslim Indonesia masuk wilayah Palestina yang diduduki Israel. Sementara, pemain timnas Israel dilarang bermain di Indonesia.

"Tens of thousands of tourists and pilgrims from Indonesia are warmly welcomed to Israel every year. Yet Bali's extremist governor Wayan Koster will shamefully not allow 11 Israeli kids to compete in a soccer match. @FIFAcom,"

artinya:

"Puluhan ribu turis dan peziarah dari Indonesia disambut hangat di Israel setiap tahun. Namun Gubernur ekstremis Bali Wayan Koster dengan malu tidak mengizinkan 11 anak Israel berkompetisi dalam pertandingan sepak bola. @FIFAcom," katanya melalui akun Twitter @AviKaner dikutip Republika.co.id di Jakarta, Jumat (31/3/2023).

Sebelumnya, Koster mengirim surat penolakan Bali sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 kepada Pelaksana Tugas (Plt) Menpora Muhadjir Effendy. Dalam keterangannya, Koster menjelaskan bahwa Pulau Dewata adalah pusat spiritual. Sehingga kedamaian dan kemanusiaan dikedepankan dan dijaga sebaik-baiknya. Selain itu, ia mengutip ajaran Proklamator Sukarno dalam melawan Israel yang menindas Palestina.

"Sebagai pecinta bola, saya sebagai Gubernur Bali sesungguhnya sangat mengharapkan Kejuaraan Dunia FIFA U20 juga dilaksanakan di Bali. Namun, event ini tidak bisa dipisahkan dari prinsip kemanusiaan sebagaimana diamanatkan oleh konstitusi dan Bung Karno. Oleh karena itu, saya juga tidak berharap atas keputusan FIFA yang membatalkan Kejuaraan Dunia FIFA U20 di Indonesia, meskipun pemerintah pusat telah berupaya keras melakukan komunikasi dengan Presiden FIFA," ujar Koster. (sumber:republika.co.id)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami