search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Bukan Rusia-Ukraina, Putin Respons Perang Mau Pecah di Asia
Rabu, 12 April 2023, 06:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnbcindonesia.com/Bukan Rusia-Ukraina, Putin Respons Perang Mau Pecah di Asia

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DUNIA.

Pemerintah Presiden Vladimir Putin buka suara terhadap ancaman perang di Asia. Kremlin mengatakan mendukung apa yang dilakukan Cina di Selat Taiwan.

"Kami telah menyaksikan berbagai tindakan yang bersifat provokatif terhadap Republik Rakyat Cina," kata juru bicara Putin, Dmitry Peskov, dikutip dari AFP, Selasa (11/4/2023).

"Cina memiliki hak berdaulat untuk menanggapi tindakan provokatif ini, termasuk dengan manuver militer, sesuai dengan hukum internasional," tegasnya.

Komentar ini muncul terkait makin tegangnya situasi Cina dan Taiwan. Beijing, yang selama ini menganggap Taipe bagian dari provinsinya, murka karena kunjungan Presiden Tsai Ing Wen ke Los Angeles, California, Amerika Serikat (AS).

Rabu pekan lalu, Tsai bertemu dengan Ketua DPR Kevin McCarthy, pascakunjungan ke Guatemala dan Belize. Setelahnya rombongan senat AS juga datang ke pulau itu.

Cina mengatakan hal tersebut pelanggaran serius. Pemerintah Xi Jinping berjanji akan mengambil tindakan tegas atas perilaku tersebut.

Sejak Sabtu, Cina pun menerjunkan militernya untuk latihan "blokade" dan tembak langsung. Kapal induk, kapal perang, jet tempur dan bomber H-6 juga diterjunkan.

Kementerian Taiwan mengatakan mendeteksi 12 kapal perang Cina dan 91 pesawat di sekitar pulau itu pada Senin. Di mana 54 pesawat melintasi zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) barat daya dan tenggara Taiwan.

Cina mengaku mengakhiri latihan kemarin. Namun dalam update terbaru Taiwan, militer melaporkan telah mendeteksi sembilan kapal perang Cina dan 26 pesawat di sekitar pulau.

"Cina mengorganisir pesawat militer pagi ini dan melintasi garis median dari utara, tengah, dan selatan," kata kementerian pertahanan, Selasa pagi.

Sebelumnya konflik di Selat Taiwan diyakini bisa menjadi Ukraina jilid II. Menteri Pertahanan (Menhan) Taiwan Chiu Kuo Cheng memprediksi invasi Beijing ke wilayah itu akan terjadi pada 2025 mendatang.(sumber: cnbcindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami