search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Tiga Suplemen Yang Sebenarnya Tak Dibutuhkan Tubuh
Rabu, 21 Juni 2023, 11:05 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Tiga Suplemen Yang Sebenarnya Tak Dibutuhkan Tubuh

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Konsumsi suplemen jadi salah satu cara menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh. Namun sebenarnya, tak semua suplemen dibutuhkan tubuh.

Ada beberapa jenis suplemen yang memang menjadi kebutuhan dasar tubuh untuk menjaga kesehatan. Tapi, ada juga beberapa suplemen yang sebenarnya tak terlalu dibutuhkan tubuh. Apa saja?

Ahli gizi Maddie Pasquariello mengatakan bahwa sebenarnya suplemen tak menjadi satu-satunya cara bagi kebanyakan orang dewasa untuk mempertahankan kebugarannya.

"Apalagi bagi mereka yang memiliki masalah kesehatan tertentu, suplemen bukan garis pertahanan pertama yang akan direkomendasikan ahli," ujar Pasquariello, melansir Healthline.

Alih-alih suplemen, perubahan gaya hidup seperti pola makan dan olahraga biasanya jadi nomor satu yang paling direkomendasikan.

Dalam beberapa kasus, suplemen memang bisa membantu mengisi celah kekurangan nutrisi dan makanan. Misalnya saja dalam kondisi kehamilan, menyusui, dan diet khusus.

Suplemen yang tidak dibutuhkan tubuh

Berikut beberapa suplemen populer yang tidak dibutuhkan tubuh.

1. Green powder

Belakangan, produk green powder banyak beredar di pasaran. Produk satu ini diklaim sarat dengan sumber nutrisi yang berasal dari makanan utuh.

Namun, Pasquariello mengatakan bahwa klaim tersebut tidak benar. "Anda tak bisa mengganti sayuran hijau dengan green powder," katanya.

Tak banyak penelitian yang menemukan khasiat dari konsumsi green powder.

2. Probiotik

Probiotik jadi salah satu suplemen yang paling populer. Konon, probiotik bisa membantu beberapa masalah seperti diare.

Namun, tak ada bukti penelitian yang bisa menunjukkan hal tersebut.

3. Dosis mega

Beberapa produk suplemen dipasarkan dengan 'mega-dosis'. Artinya, suplemen hadir dengan dosis yang tinggi.

Pasquariello mengatakan dosis besar bisa memberikan dampak jangka panjang. Misalnya, terlalu banyak vitamin D dapat menyebabkan masalah ginjal. Sementara kelebihan vitamin C dapat menyebabkan masalah pencernaan.

Hal ini berlaku untuk suplemen jenis apa pun. Konsumsi suplemen sesuai dengan yang dibutuhkan.

Demikian beberapa suplemen yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan tubuh. Lakukan konsultasi dengan dokter untuk mendapatkan suplemen yang sesuai.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami