search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembudidaya Bunga Krisan Pancasari Diminta Mulai Sediakan Bibit Mandiri
Senin, 26 Juni 2023, 17:32 WITA Follow
image

beritabali/ist/Pembudidaya Bunga Krisan Pancasari Diminta Mulai Sediakan Bibit Mandiri.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, BULELENG.

Pembudidaya Bunga Krisan diminta mulai melakukan penyedia bibit secara mandiri agar mampu memenuhi kebutuhan pasar. Selama ini pembudidaya Bunga Krisan, terutama di daerah Pancasari-Buleleng masih sangat tergantung pada pasokan bibit dari luar Bali.

"Harapannya dengan melakukan penyediaan bibit secara mandiri mampu memenuhi kebutuhan pasar akan Bungan Krisan yang mencapai 6000 batang per-hari," kata Ir. Anak Agung Ngurah Mayun Wirajaya saat memberikan sosialisasi serangkaian Program Pengadian Kepada Masyarakat kerjasama Prodi Agroteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Warmadewa dengan Central Bicol State University of Agriculture -Philippines di  Pancasari pada Senin (26/6).

Mayun menegaskan untuk menghasilkan produksi Krisan yang berkualitas mesti diikuti dengan penyediaan bibit yang unggul. Bibit yang digunakan untuk ditanam harus bibit sehat, bebas dari hama dan penyakit. Bibit yang baik biasanya didapatkan dari tanaman induk yang baik juga.

Ketua Kelompok Agro Pudak Lestari, Gusti Ngurah Agung Made Darma Susila menyatakan sudah pernah melakukan pembibitan, namun produksi menjadi tidak maksimal. Kesempatan akhir kelompok yang terlibat lebih memilih mengoptimalkan produksi. 

"Kalau membuat bibit tidak masalah. Bisa buat bibit tapi produksi tidak maksimal. Kami konsen produksi sehingga tidak melakukan pembuatan bibit dan mengandalkan dari luar. Selama ini bibitnya dari Bandung, dan Malang," ujar Darma Susila.

Baca juga:
Peternak di Gianyar Bantu Pakan Lele dengan Budidaya Maggot

Krisan atau seruni merupakan salah satu bunga potong yang paling digemari oleh masyarakat terutama kalangan menengah ke atas. Kualitas bunga Krisan dan bunga potong lainnya merupakan faktor utama yang menentukan preferensi konsumen, walaupun terdapat faktor lainnya, seperti perbedaan selera dan tren.

Prof Amelia R Nicolas dari Central Bicol State University of Agriculture -Philippines berharap para petani dapat mengembangkan berbagai jenis bunga lainnya sehingga nantinya tidak saja meningkatkan pendapatan petani tetapi juga dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan. Keragaman bunga yang dikembangkan juga dapat dikolaborasikan dengan budidaya lebah sehingga memberikan manfaat maksimal.

Editor: Robby

Reporter: bbn/mul



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami