search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Cak Imin Balas Yahya Staquf: Saya dari Lahir Sampai Sekarang NU
Kamis, 7 September 2023, 00:35 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Cak Imin Balas Yahya Staquf: Saya dari Lahir Sampai Sekarang NU

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menegaskan partainya tak pernah membawa-bawa PBNU untuk kepentingan Pilpres 2024.

Pernyataan itu disampaikan Cak Imin merespons Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf yang meminta capres atau cawapres tak mencatut NU menjelang tahun politik 2024. Namun merespons hal itu, Cak Imin menegaskan bahwa dirinya sejak lahir telah NU.

"Saya tidak pernah bawa-bawa itu. Saya nggak pernah bawa-bawa PBNU. Tapi saya dari lahir sampai sekarang orang tahu saya adalah NU,", kata Cak Imin dalam kunjungan ke DPP Partai NasDem, Rabu (6/9).

Cak Imin memang masuk dalam keluarga besar pendiri Nahdlatul Ulama. Dia juga memiliki hubungan keluarga, meski tidak dekat, dengan Presiden RI keempat, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Cak Imin merupakan cicit dari pendiri NU sekaligus pondok pesantren Denanyar, Jombang, Jawa Timur, KH Bisri Syansuri.

Hubungan keluarga Cak Imin dan Gus Dur terhubung lewat ibunya, Nyai Hj Muhassonah. Ibu Cak Imin merupakan anak dari Nyai Hj Mu'asomah yang merupakan saudara Ibu Gus Dur, Nyai Hj Sholihah. Keduanya merupakan putri KH Bisri Syansuri.

Muhassonah menikah dengan KH M Iskandar, yang tak lain adalah ayah Cak Imin. Dalam hal ini, KH Bisri Syansuri adalah kakek dari Gus Dur sekaligus kakek buyut Cak Imin.

Semantara itu, Gus Yahya sebelumnya meminta agar tidak ada satu pun capres maupun cawapres yang mengatasnamakan NU di Pilpres 2024. Dia sekaligus menegaskan bahwa PBNU tidak terkait dengan pasangan capres-cawapres manapun.

"Jangan ada calon mengatasnamakan NU. Kalau ada calon, itu atas nama kredibilitasnya, atas nama perilakunya sendiri-sendiri. Bukan atas nama NU," kata dia di kantor PBNU, Selasa (5/9).

Buka suara soal kasus hukum hingga nama koalisi perubahan

Sementara itu, Cak Imin mengatakan koalisi pendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 kemungkinan masih bernama Koalisi Perubahan. Dia berkata masih ada diskusi soal nama koalisi. Namun, banyak usulan agar mempertahankan nama tersebut.

"Nama koalisinya sementara kita terus diskusi tapi ini akan usulan yang cukup dominan adalah nama Koalisi Perubahan," kata Cak Imin di Kantor PB PMII.

Cak Imin berkata PKB tak masalah dengan nama perubahan di koalisi itu. Menurutnya, perubahan yang akan diusung akan sesuai falsafah Nahdlatul Ulama (NU).

Dia berkata perubahan dilakukan dengan memperhatikan proses yang telah berjalan. Perubahan tidak akan menghilangkan hal-hal yang telah berjalan baik.

"Muhafadhotu ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah. Itulah yang disebut perubahan," ujarnya.

Dia menambahkan, "Perubahan adalah meraih yang lebih baik di masa yang akan datang memelihara dan meneruskan yang sudah baik, yang diperoleh hari ini. Itu change, change versi NU."

Sebelumnya, PKB bergabung degan Partai NasDem untuk mengusung bakal capres Anies Baswedan. Koalisi itu pun sepakat mengusung Cak Imin sebagai bakal calon wakil presiden.

Sebelum PKB bergabung, NasDem telah membangun Koalisi Perubahan bersama Demokrat dan PKS. Demokrat hengkang dari Koalisi Perubahan setelah deklarasi Anies-Cak Imin. Demokrat mengklaim koalisi perubahan merupakan ide dari partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Di tempat yang sama, Cak Imin enggan menganggap pemeriksaannya di KPK sebagai politisasi hukum. Dia bersedia menghadiri pemanggilan KPK esok hari. Ia fokus ke memberi keterangan ke KPK dibandingkan menganggapnya sebagai sebuah politisasi.

"Saya enggak ikut berinterpretasi," kata Cak Imin.

Cak Imin memastikan dirinya akan menghadiri panggilan KPK. Namun, ia mengaku belum tahu jam berapa pemeriksaan digelar. Dia menegaskan akan mengikuti proses hukum yang berjalan. Dia berjanji akan menjawab semua pertanyaan KPK.

"Saya besok datang nanti kita lihat saya siap memberi keterangan apa pun permintaannya KPK," ucapnya.

Sebelumnya, KPK kembali menggelar pemeriksa kasus dugaan korupsi sistem proteksi TKI di Kemnaker. Kasus tersebut bermula pada tahun 2012 saat Cak Imin masih menjadi Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

KPK akan memeriksa Cak Imin besok, Kamis (7/9). Pemeriksaan itu menimbulkan kecurigaan Partai NasDem karena berdekatan dengan waktu deklarasi pasangan Anies Baswedan-Cak Imin.(sumber: cnnindonesia.com)
 

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami