search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Musim Kemarau, Jumlah Debit Air Berkurang di Sejumlah Wilayah Jembrana
Kamis, 7 September 2023, 09:10 WITA Follow
image

beritabali/ist/Musim Kemarau, Jumlah Debit Air Berkurang di Sejumlah Wilayah Jembrana.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, JEMBRANA.

Musim kemarau panjang tahun ini menyebabkan jumlah debit air berkurang di beberapa wilayah di Kabupaten Jembrana. Salah satunya di Lingkungan Pancardawa Kelurahan Pendem dan Desa Berangbang.

Mengetahui hal tersebut Bupati Jembrana I Nengah Tamba bergerak cepat terjun langsung meninjau beberapa lokasi yang mengalami kekeringan , Rabu (6/9/2023).

Pemerintah Kabupaten Jembrana melalui PDAM yang bekerjasama dengan BPBD dan Damkar melakukan pendistribusian Air Bersih kedua Wilayah itu yang mengalami krisis Air Bersih

"Ini sekarang kita minta BPBD temen-temen dari Pol PP menggunakan mobil tanki dan peralatan lainnya. Kita drop dulu untuk mengatasi kebutuhan dari masyarakat," ucap bupati tamba memantau langsung  pendistribusian air. 

Lebih lanjut Bupati mengatakan persoalan yang terjadi ini adalah dampak dari musim kemarau serta diketahui Kabupaten Jembrana mengalami siklus kekeringan setiap 4 tahun sekali. 

"Hari ini fakta itu terjadi di Jembrana di beberapa titik masyarakat jembrana kekurangan air, karena sumber-sumber air itu sudah kecil ada juga yang sudah mati atau kering," kata bupati tamba. 

Bupati juga mengajak seluruh masyarakat jembrana agar menjaga kesucian atau kelestarian hutan dan pegunungan serta berharap krisis air bersih dapat segera teratasi dengan segala upaya yang pemerintah lakukan.

"Kepada masyarakat Jembrana mari kita jaga kelestarian alam kita, karena kita tahu di Jembrana mengalami siklus kekeringan yang terjadi setiap 4 tahun sekali, menjaga kelestarian dan kealamian hutan-hutan dan gunung (wana kerti)," ucapnya.

Di lain sisi, Direktur Perumda/PDAM Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana I Gede Puriawan menjelaskan bahwa dampak dari musim kemarau ini mengakitbatkan debit air menurun, hal tersebut juga terjadi karena penebangan hutan secara liar, sehingga juga terdampak pada terjadinya kekeringan.  

"Kita bantu dengan penyediaan air bersih melalui mobil tanki, ini juga kita kerjasama dengan BPBD, kerja sama dengan Pol PP, Damkar dalam hal ini kemudian, kerjasama juga dengan pihak kepolisian," ujarnya.

Lanjut, sebelum kondisi ekstrem seperti ini pihaknya juga sudah menyediakan air bersih di berapa titik dengan melibatkan pihak terkait dengan membuat keran-keran umum. 

"karena sudah ada jaringan kita bisa nanti pasang keran umum disana disamping juga menunggu ada daftar tunggu dari masyarakat yang mau ngamprah baru kita akan buat pengembangan jaringan lebih lanjut asal masyarakat juga betul-betul memanfaatkan jaringan PDAM tersebut menggunakan air PDAM," ucapnya.

Sementara itu, Lurah Pendem I Putu Eko Darma Wirawan mengungkapkan bahwa akibat debit air yang menurun di musim kemarau ini mengakibatkan 2 wilayah di Kelurahan Pendem terdampak krisis Air Bersih. 

"Di kelurahan pendem terdapat 450 KK yang terdampak kerisis Air Bersih diantaranya terbagi di 2 Wilayah yaitu Lingkungan Pancar Dawa dan Lingkungan Dewasana, masyarakat juga kami batasi pengambilan Air dengan Per KK 4 timba dalam sehari," pungkasnya.

Editor: Robby

Reporter: Humas Jembrana



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami