search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Diabetes Bisa 'Merusak' Kaki, Waspadai Gejalanya Berikut Ini
Senin, 18 September 2023, 09:26 WITA Follow
image

beritabali.com/cnnindonesia.com/Diabetes Bisa 'Merusak' Kaki, Waspadai Gejalanya Berikut Ini

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Gejala diabetes bisa muncul di mana saja, termasuk di kaki. Ada beberapa gejala diabetes di kaki yang perlu diwaspadai.

Diabetes adalah kondisi kelebihan kadar gula dalam darah. Dalam jangka waktu yang lama, kondisi ini bisa memicu masalah kesehatan yang lebih serius.

Mengutip laman WebMD, diabetes sendiri dapat memengaruhi kaki. Pertama, diabetes yang tak terkontrol dapat merusak saraf. Jika saraf di tungkai di kaki rusak, maka Anda tak bisa merasakan sensasi panas, dingin, atau nyeri di area yang dimaksud.

Selain itu, otot-otot kaki juga mungkin tak berfungsi dengan baik karena saraf yang rusak. Hal ini dapat menimbulkan terlalu banyak tekanan pada salah satu bagian kaki.

Kedua, diabetes juga memengaruhi aliran darah, yang bisa berpengaruh pada kaki.

Masalah kaki akibat diabetes

Ada beberapa masalah pada kaki yang disebabkan oleh diabetes tak terkontrol. Berikut di antaranya, mengutip Medical News Today.

1. Neuropati diabetik

Penderita diabetes memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit pembuluh darah perifer (PVD). Kondisi ini terjadi saat timbunan lemak mempersempit pembuluh darah hingga mengurangi sirkulasi.

PVD cenderung memengaruhi mengganggu aliran darah ke pembuluh yang berada di tangan dan kaki. Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan rasa sakit, infeksi, dan luka yang sulit sembuh.

Seiring waktu, PVD dapat menyebabkan kerusakan saraf yang memicu mati rasa pada kaki.

2. Luka

Diabetes meningkatkan risiko luka lecet. Kondisi ini disebut juga sebagai bulosa diabetesorum, yang merujuk pada pembentukan lepuhan secara spontan.

Lepuh dapat terinfeksi sehingga menimbulkan rasa sakit dan meningkatkan risiko infeksi yang menyebar ke seluruh tubuh.

3. Ulkus diabetes

Ulkus diabetes adalah semacam bisul yang muncul di kaki. Kombinasi sirkulasi darah yang buruk dan kerusakan saraf membuat seseorang tak menyadari bisul yang muncul hingga perlahan menjadi parah.

Sirkulasi darah yang buruk juga dapat memperlambat penyembuhan. Jika tak diobati, bisul dapat merusak kaki dan menyebabkan infeksi.

4. Kapalan

Kapalan adalah adanya area sel kulit yang keras dan menebal. Kapalan besar di kaki dapat membuat penderita diabetes sulit berjalan.

Sayangnya, kapalan juga dapat meningkatkan risiko bisul dan infeksi.

5. Infeksi kaki

Dalam hal ini, infeksi kaki paling umum disebabkan oleh kondisi ulkus diabetes yang tidak ditangani. Infeksi menyebar ke aliran darah dan bisa merusak organ.

Tak cuma itu, risiko gangren juga bisa muncul akibat infeksi. Kondisi ini menyebabkan kematian jaringan. Bukan tak mungkin jika kaki pasien harus diamputasi.

Gejala diabetes pada kaki

Gejala diabetes pada kaki umumnya disebabkan oleh kondisi gula darah yang tak terkontrol. Gejala pada kaki tak akan muncul tiba-tiba, namun seiring berjalannya waktu.

Berikut beberapa gejalanya:

- tak bisa merasakan sensasi apa pun,
- mati rasa atau kesemutan,
- lecet atau luka tanpa rasa sakit,
- perubahan warna kulit,
- munculnya garis-garis merah,
- kesemutan yang terasa sakit.

(sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Juniar

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami