Ramah Investasi, Jembrana Teken MoU dengan Investor Korea Selatan
GOOGLE NEWS
BERITABALI.COM, JEMBRANA.
Pemkab Jembrana saat ini Tengah gencar mendorong investasi kewilayahnya. Hal itu dutegaskan sendiri Bupati Jembrana dengan komitmen untuk membuka lebar-lebar karpet merah bagi investor berinvestasi.
Salah satunya lewat beragam kemudahan kepada para investor yang mau berinvestasi di daerahnya untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dan keberlangsungan pembangunan.
Teranyar, Jembrana sepakat bekerjasama dengan investor asal Korea, Korea Development Co.,LTD, Perusahaan asal Korea Selatan yang tertarik menanamkan modal seklaigus beroperasi di Kabupaten Jembrana.
Kesepakatan itu lewat pendandatanganan MOU antara Pimpinan Korea Development Co.,LTD, Ms. Min Joung Park dengan Bupati Jembrana I Nengah Tamba di kediaman Bupati, beberapa waktu lalu.
Korea Development Co.,LTD, lewat PT. Kodeco sendiri mengembangkan teknologi RDF dalam pengolahan sampah. Refuse Derived Fuel (RDF) merupakan salah satu teknologi pengelolaan sampah menjadi bahan bakar alternatif. Selain itu, produk yang bisa dikembangkan antara lain sabun, shampoo dan lainnya dengan bahan baku sampah yang diolah menjadi HCL.
Usai penandantanganan MoU, Bupati Tamba mengucapkan terima kasih atas kehadiran pimpinan pusat Korea Development Co.,LTD terkait jalinan kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Jembrana dalam rangka penanganan sampah dan bahan baku alternatif lainnya. Hal ini disebutnya menarik, mengingat permasalahan sampah menjadi fokus persoalan semua daerah.
Bupati Tamba merasa bangga dan bahagia atas kerjasama yang dilakukannya dengan PT. Kodeco. Dirinya berharap kerjasama ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Jadi sama-sama untung, Jembrana kehilangan sampah dan beliau-beliau mendapat untung dan kelancarannya, mari kita backup perusahaan beliau, dan semoga beliau sukses mengawali pekerjaannya di Jembrana,” ungkapnya.
Sementara, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Ary Candra Wisnawa mengatakan investasi yang masuk tidak hanya terbatas dalam pengelolaan sampah tapi juga produk lainnya. Investasi yang masuk diharapkan mampu melakukan kegiatan usaha di Jembrana, bisa menyerap tenaga kerja, sekaligus menyumbang pemasukan PAD.
“Kita harapkan mampu menyerap tenaga kerja, mendongkrak pemasukan PAD. Bonusnya sampah kita mau diselesaikan," ucapnya.
Terkait dengan investasi tersebut walaupun sampah adalah bonus, dirinya sangat menyambut dengan baik, mengingat permasalahan sampah mejadi permasalahan yang cukup pelik saat ini.
"Masalah sampah ini bukan hanya di Jembrana tetapi seluruh wilayah, dan kebetulan ada investasi yang masuk dimana bahan bakunya adalah RDF yang berasal dari sampah. Kita berharap sampah di Jembrana kedepan bisa terselesaikan dengan baik dan menghasilkan hal yang bernilai tinggi," tutupnya.
Editor: Robby
Reporter: Dinas Perijinan Jembrana