search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Penerapan Wolbachia di Bali Ditolak, Kemenkes Ungkap Penyebabnya
Sabtu, 25 November 2023, 10:05 WITA Follow
image

bbn/ilustrasi/Penerapan Wolbachia di Bali Ditolak, Kemenkes Ungkap Penyebabnya.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

Penyebab penolakan penerapan teknologi Wolbachia untuk menekan penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bali diungkap Kementrian Kesehatan (Kemenkes).

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu menyebut penolakan itu buntut sosialisasi yang kurang kepada masyarakat. Masyarakat jadi khawatir karena tidak mengetahui manfaat dari nyamuk Wolbachia.

"Memang kalau pelaksanaan di Bali penyebab saya lihat itu sosialisasi. Sampai ke akar rumput itu memang kurang, sehingga masyarakat di sana belum tahu informasi manfaatnya," kata Maxi dalam media briefing secara daring, Jumat (24/11).

Maxi menekankan sosialisasi terkait nyamuk Wolbachia mestinya gencar dilakukan. Pelaksana penyebaran nyamuk Wolbachia di Bali, kata dia, berbeda dengan kota-kota lainnya yang menjadi proyek pilot.

"Di Bali memang ditangani oleh salah satu donatur yang membiayai, sehingga koordinasi di lapangan dengan Dinas Kesehatan kurang," ujarnya.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kemenkes Imran Pambudi menyebutkan terdapat 76.449 kasus DBD dengan 571 kematian sejak Januari hingga November 2023. Angka ini turun dari 143.300 kasus dengan 1.236 kematian pada 2022 lalu.

"Sebetulnya, kita sudah bisa menurunkan lebih dari separuh kasus tahun lalu, tetapi angka kematian ini masih cukup tinggi. Sehingga kita perlu untuk membuat atau melakukan inovasi dalam rangka mencegah dan mengendalikan dengue," ucapnya.

Kemenkes akan mulai melakukan inovasi menekan penyebaran DBD dengan nyamuk wolbachia. Sebagai permulaan, nyamuk wolbachia itu disebar di lima kota yakni Jakarta Barat (DKI Jakarta), Bandung (Jawa Barat), Semarang (Jawa Tengah), Bontang (Kalimantan Timur), dan Kupang (Nusa Tenggara Timur).

Kemenkes menyebut hal itu sesuai dengan Surat Keputusan Menteri kesehatan RI Nomor 1341 tentang Penyelenggaraan Pilot Project Implementasi Wolbachia sebagai Inovasi Penanggulangan Dengue. (sumber: cnnindonesia.com)

Editor: Robby

Reporter: bbn/net



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami