search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Inovasi Wisata Kuliner di Jatiluwih
Senin, 27 Januari 2025, 12:29 WITA Follow
image

beritabali/ist/Inovasi Wisata Kuliner di Jatiluwih.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, TABANAN.

Desa Jatiluwih, yang telah mendapatkan pengakuan internasional berkat sistem pengairan tradisional Subak yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia, terus berinovasi untuk menarik minat wisatawan. 

Setelah terkenal dengan keindahan alamnya dan sistem irigasi yang luar biasa, kini Jatiluwih memperkenalkan wisata kuliner sebagai daya tarik baru.

Desa yang terletak di Kecamatan Penebel, Tabanan, Bali, ini berada di ketinggian sekitar 685 meter di atas permukaan laut dan dikenal dengan pemandangan alam yang asri, terutama hamparan sawah terasering yang memukau. Selain keindahan alam dan budaya, Jatiluwih juga memperkenalkan sistem Subak yang berakar pada ajaran Tri Hita Karana, yang mencerminkan keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas.

Salah satu daya tarik utama yang terus berkembang adalah wisata kuliner. Dalam upaya memperkenalkan kekayaan kuliner tradisional Bali, Desa Jatiluwih baru-baru ini menggelar Lomba Pembuatan Bubur Beras Merah dan Ulam Carik Tradisional. 

Acara ini diselenggarakan pada Minggu (26/01) hingga Senin (27/01) dan berhasil menarik perhatian wisatawan, termasuk turis asing yang ikut berbaur dan menikmati kelezatan kuliner khas Bali tersebut.

Meskipun hujan gerimis mengguyur desa sepanjang acara, semangat para peserta dan pengunjung tidak surut. Para wisatawan asing terlihat antusias mencicipi hasil olahan dari peserta yang terdiri dari kelompok PKK, Posyandu, Banjar Dinas Kesambi, dan SMK Pariwisata Tabanan. Tak hanya sebagai ajang kompetisi, acara ini juga menjadi kesempatan untuk mengenalkan dan melestarikan kuliner tradisional Bali kepada para wisatawan.

"Peserta lomba berasal dari berbagai kelompok, seperti PKK, Posyandu, Banjar Dinas Kesambi, dan SMK Pariwisata di Tabanan. Ini adalah cara kami untuk menjaga tradisi dan mengajak masyarakat serta wisatawan menikmati kuliner khas Bali," ujar salah satu panitia acara.

Jatiluwih tidak hanya terkenal dengan keindahan alam dan keunikannya sebagai kawasan pertanian, tetapi juga berkomitmen untuk terus mengembangkan pariwisata berbasis budaya yang dapat memberikan pengalaman autentik bagi wisatawan.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/maw



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami