search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
SPBU di Gunung Soputan Denpasar Disegel, Diduga Oplos Pertalite Jadi Pertamax
Kamis, 10 April 2025, 17:08 WITA Follow
image

beritabali/ist/SPBU di Gunung Soputan Denpasar Disegel, Diduga Oplos Pertalite Jadi Pertamax.

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) 54.801.32 di Jalan Gunung Soputan, Denpasar Barat, mendadak dipasang garis polisi (police line) oleh anggota Satuan Reskrim Polresta Denpasar.

SPBU tersebut diduga melakukan praktik oplosan dengan cara mencampur dan menjual BBM jenis Pertalite seharga Pertamax.

Sebagai langkah awal, Polisi menyegel dispenser Pertamax di SPBU tersebut dan memasang police line di tangki penyimpanan BBM di bawah tanah.

Dalam penggerebekan yang berlangsung pada Kamis, 3 April 2025, sekitar pukul 07.30 WITA, Polisi mengamankan tiga orang beserta satu unit mobil tangki milik PT. BYPR.

"Infonya Polisi mengamankan sopir dan kernet beserta mobil tangki milik PT. BYPR yang mengangkut BBM. Ada juga seorang staf SPBU," ungkap sumber, Kamis 10 April 2025.

Sumber kembali menyebutkan, praktik oplosan ini diduga sudah lama berlangsung. Dari hasil pendalaman, ketiga orang yang diamankan disebut telah mengakui bahwa unit tangki tersebut mengangkut BBM jenis Pertalite.

"Hasil pendalaman, ada pengisian dalam tangki Pertalite. Diduga sebagian Pertalite diisi ke underground storage tank Pertamax," terangnya.

Namun, muncul keanehan dalam penanganan kasus ini. Meski sudah diberi police line, SPBU tersebut menutup lilitan garis polisi pada dispenser Pertamax dan tangki bawah tanah dengan kantong berwarna hitam.

Keberadaan kantong hitam ini memicu kecurigaan masyarakat akan adanya dugaan kongkalikong antara pihak SPBU dan aparat. Padahal, police line tidak boleh ditutupi atau dihilangkan tanpa prosedur resmi.

Sementara dari hasil penelusuran, sejumlah karyawan SPBU memilih bungkam dan mengaku tidak sedang bertugas saat penggerebekan terjadi. Aktivitas pengisian BBM di dispenser lain tetap berjalan, hanya dispenser Pertamax yang tidak beroperasi.

Dikonfirmasi via telepon, Penanggung Jawab SPBU Drs. Made Pandja tidak banyak berkomentar. Ia membenarkan bahwa SPBU tersebut tengah bermasalah dan masih dalam proses hukum.
"Maaf ya, masih sibuk," tutupnya.

Hal serupa juga disampaikan oleh Kasi Humas Polresta Denpasar AKP I Ketut Sukadi. Ia enggan berkomentar banyak karena belum mendapatkan informasi lengkap.

"Saya cek dulu ya," bebernya ke awak media, Kamis 10 April 2025.

Editor: Redaksi

Reporter: bbn/spy



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami