Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
BERITABALI.COM, BADUNG.
Umat Hindu di Bali kembali merayakan Hari Suci Tumpek Landep, Sabtu (20/9/2025).
Perayaan yang jatuh setiap 210 hari sekali ini sering dipahami sebagai hari untuk mengupacarai benda-benda tajam atau kendaraan. Namun sejatinya, makna sesungguhnya adalah untuk menajamkan pikiran.
Berdasarkan lontar Sundarigama, Tumpek Landep merupakan hari Puja Wali Bhatara Siwa sekaligus hari Yoga Sang Hyang Pasupati. Esensi ini mempertegas makna filosofis bahwa Tumpek Landep berpusat pada penajaman batin dan pikiran.
Akademisi Hindu sekaligus Penyuluh Agama Hindu, I Kadek Satria, menekankan bahwa inti dari perayaan ini adalah melatih landeping idep atau ketajaman pikiran.
"Apapun yang kita pikirkan akan menjadi dasar dari apa yang kita katakan dan lakukan. Karena itu, perayaan ini berfokus pada pemuliaan pikiran", jelasnya.
Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa Tumpek Landep sejatinya merupakan bentuk peperangan spiritual melawan kebodohan (avidya) dan musuh-musuh dalam diri yang dikenal dengan istilah Sad Ripu. Upacara seperti sesayut Jayeng Perang, Kusuma Yudha, dan Pasupati adalah simbol permohonan agar manusia dianugerahi kekuatan dan kebijaksanaan untuk memenangkan "peperangan" tersebut.
"Kesalahan besar jika kita mengartikan hari ini sebagai perayaan untuk benda material. Sesungguhnya, upacara yang dilakukan di Sanggah (tempat ibadah) adalah untuk memohon anugerah ketajaman pikiran kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa," bebernya.
Perayaan Tumpek Landep pun menjadi momentum spiritual bagi umat Hindu di Bali untuk kembali pada esensi utama: bahwa ketajaman pikiran adalah kunci dalam mencapai pencerahan sekaligus mengarungi kehidupan yang penuh tantangan.
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/aga
Berita Terpopuler
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 3416 Kali
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 3101 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 3064 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 2851 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem