Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Program JKN Bantu Warga Bangli Jalani Operasi Usus Buntu
BERITABALI.COM, BANGLI.
Usus buntu atau apendisitis adalah peradangan pada apendiks, yakni organ kecil berbentuk kantong yang terhubung dengan usus besar.
Penyakit ini umumnya ditandai dengan nyeri perut parah di sisi kanan bawah, mual, muntah, serta demam. Apabila tidak segera diatasi, usus buntu bisa pecah dan menyebabkan komplikasi yang serius.
Itulah yang dialami oleh Gede Hendra Wahyudi (22) setelah menahan sakit perut selama kurang lebih satu minggu. Kini kondisi perutnya telah berangsur-angsur normal setelah menjalani serangkaian pengobatan hingga operasi. Tindakan ini dilakukan pasca hasil pemeriksaan yang menunjukkan ia menderita usus buntu. Berkat Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), ia dapat melakukan pengobatan di salah satu rumah sakit swasta di Kabupaten Bangli.
Wahyudi yang sehari-hari ikut kakaknya mengelola usaha rumahan ini sama sekali tidak menduga akan terkena penyakit usus buntu. Pasalnya, ia tidak merasakan tanda-tanda aneh pada perutnya. Ia hanya tidak bisa buang air besar beberapa hari. Puncaknya satu minggu kemudian secara mendadak penyakitnya muncul.
“Tiba-tiba saja saya demam, sakit perut yang sangat melilit, kejadiannya berlangsung begitu cepat, kira-kira jam satu malam saya diantar ke rumah sakit oleh keluarga, sesampainya di IGD, saya diperiksa melalui USG dan diberikan obat pereda nyeri, saat itu saya tidak dimintai rujukan karena tergolong dalam kondisi emergency, kemudian selang beberapa saat dokter yang memeriksa menyatakan jika saya menderita usus buntu dan harus menjalani operasi,” cerita Wahyudi saat ditemui di kediamannya, di Br. Sembung, Bebalalang Bangli pada Selasa (29/07).
Lebih lanjut, usus buntu yang dideritanya ternyata menyebabkan infeksi pada usus besarnya karena seminggu tidak bisa buang air besar sehingga kotoran menumpuk pada perutnya. Penyakit tersebut membuatnya harus dirawat inap selama lima hari di rumah sakit. Selama perawatan, ia mengaku mendapatkan layanan yang baik tanpa menemukan masalah.
“layanannya lancar-lancar saja, tidak ada masalah yang saya rasakan, tidak ribet juga karena saya hanya dimintai kartu atau KTP, petugas yang memberikan pelayanan juga sigap dan selalu melakukan pemeriksaan kepada saya, pada hari kelima saya diperbolehkan pulang dengan instruksi untuk kontrol kembali oleh dokter,” lanjutnya.
Namun, seminggu kemudian ia kembali harus rawat inap selama dua hari karena perutnya terasa melilit lagi. Hasil pemeriksaan dokter menyatakan masih terdapat kotoran yang menumpuk pada usus besarnya. Selama dua hari di rumah sakit, Wahyudi diberikan obat untuk memperlancar pencernaan. Setelah dua hari mengonsumsi obat, akhirnya penyakitnya tuntas.
“Ayukurlah kini saya sudah bisa lega meskipun belum bisa bergerak leluasa karena harus menunggu luka pada bekas operasi benar-benar telah sembuh, yang penting saya sudah tidak merasakan sakit perut melilit lagi, karena rasanya sangat menyiksa, saya sangat berterima kasih kepada petugas rumah sakit yang telah memberikan perawatan maksimal dan pemerintah Kabupaten Bangli yang telah mendaftarkan saya sebagai peserta JKN,” tegas Wahyudi.
Wahyudi memang terdaftar sebagai salah satu peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah Pemerintah Daerah (PBPU Pemda) Bangli yang iurannya dibayarkan oleh Pemerintah Kabupaten Bangli. Ia berhak mendapatkan perawatan di kelas 3. Namun meskipun hanya di kelas 3, ia mengaku tidak mendapatkan perbedaan layanan dengan peserta lainnya.
“tidak ada perbedaan layanan, hanya saja ruang rawatnya saja yang membedakan, saya di kelas 3 memang berbanyak dibandingkan kelas 2 apalagi kelas 1, tetapi dengan kemampuan ekonomi yang saya miliki, bisa berobat tanpa mengeluarkan biaya saja sudah sangat bersyukur,” tutup Wahyudi.
Saat ini Wahyudi masih membutuhkan istirahat hingga benar-benar diperbolehkan untuk bekerja oleh dokter. Ia juga masih mengonsumsi obat agar pencernaannya lancar dan terhindar dari risiko penyakitnya kambuh kembali.
Editor: Redaksi
Reporter: BPJS Klungkung
Berita Terpopuler
Hungaria Tawarkan 100 Beasiswa Tiap Tahun untuk Anak Muda Bali
Dibaca: 461 Kali
Teluk Gilimanuk Dipadati Wisatawan Manis Kuningan
Dibaca: 379 Kali
Pengendara Tabrak Tugu Buaya di Mendoyo, Dua Orang Luka
Dibaca: 367 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem