Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Usai Kasus Bayi Dikubur di Penunggu Karang, Warga Batubulan Gelar Mecaru
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Kasus bayi dikubur di penunggu karang di rumah majikan di Jalan Subak Belaki, Batubulan Kangin, Sukawati, membuat krama desa setempat menggelar upacara Mecaru. Upacara ini digelar untuk menetralisir pengaruh negatif akibat kejadian tersebut.
Kepala Dusun Banjar Puseh Desa Batubulan Kangin, I Ketut Arya Suantara, mengatakan mengetahui adanya mayat bayi dikubur dalam rumah kontrakan setelah menerima informasi dari petugas medis.
"Kami dihubungi oleh petugas medis. Bahwa ada perempuan yang melahirkan tanpa ada pertolongan, mayat bayi dikubur dalam rumah," jelasnya.
Setelah mendapat laporan tersebut, pihaknya bersama Babhinkamtibmas dan Polsek Sukawati langsung mendatangi lokasi. Bersama sang majikan berinisial R, mereka melakukan pencarian hingga menemukan gundukan mencurigakan di area rumah.
"Memang benar yang bersangkutan tinggal disini sebagai ART. Asalnya dari Lombok Timur," jelasnya.
Oleh karena kejadian itu bertepatan dengan rahina Purnama Kapat, hasil koordinasi dengan prajuru desa memutuskan agar di lokasi segera dilakukan upacara pecaruan.
"Supaya wilayah ini tidak cemer lagi, karena pas bertepatan dengan purnama kapat kami ada odalan di Pura Desa. Kordinasi dengan Bendesa, jasad bayi agar diangkat kemudian TKP diupacarai baru lanjut prosesi di pura," tutup dia.
Peristiwa ini terungkap pada Senin (6/10). Bayi malang tersebut diduga hasil hubungan seorang asisten rumah tangga (ART) berinisial R dengan kekasihnya berinisial GA. R diketahui melahirkan diam-diam di rumah majikannya saat sang majikan sedang tidak di rumah.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, R melahirkan tanpa bantuan tenaga medis di kamar mandi rumah kontrakan tempatnya bekerja. Usai melahirkan, ia menaruh bayi dan ari-ari di dua ember terpisah. Darah sempat berceceran hingga ke ruang tamu, namun langsung dibersihkan oleh R agar tidak ketahuan.
Setelah itu, R menghubungi kekasihnya, GA. Saat GA datang, bayi sudah membiru dan tak bernyawa. Panik, keduanya kemudian membungkus bayi dengan plastik dan kardus sebelum menguburnya di bawah pelinggih penunggu karang di halaman rumah. Kejadian tersebut diperkirakan terjadi pada Sabtu (4/10).
Editor: Redaksi
Reporter: bbn/gnr
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 1653 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 1501 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 1402 Kali
Pedagang Pasar Kumbasari Cemas Tukad Badung Meluap Lagi
Dibaca: 1205 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem