Akun
guest@beritabali.com
Beritabali ID: —
Langganan
Beritabali Premium Aktif
Nikmati akses penuh ke semua artikel dengan Beritabali Premium
Pencairan Ongkos Jahit Seragam Gratis di Gianyar Ramai Diserbu Warga
BERITABALI.COM, GIANYAR.
Proses pencairan dana bantuan ongkos jahit seragam sekolah gratis untuk siswa baru SD dan SMP di Kabupaten Gianyar berlangsung antusias.
Pantauan di lapangan, para siswa bersama orang tua tampak memadati Bank BPD Bali Kantor Cabang Ubud, Rabu (12/11). Mereka berasal dari sejumlah sekolah, di antaranya SD Negeri 3 Kenderan, SD Negeri 3 Pupuan, SD Negeri 3 Sebatu, SD Negeri 3 Taro, SD Negeri 3 Kedewatan, SD Negeri 3 Lodtunduh, SD Negeri 5 Ubud, dan SD Negeri 3 Mas.
Selanjutnya, Kamis (13/11), pencairan dilanjutkan dari SD Negeri 4 Tegallalang, SD Negeri 5 Sebatu, SD Negeri 5 Taro, SD Negeri 5 Tegallalang, SD Negeri 4 Mas, SD Negeri 4 Peliatan, SD Negeri 6 Mas, SD Negeri 4 Sayan. Termasuk dari sekolah lainnya di hari berbeda. Para orang tua siswa datang membawa fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan KTP untuk melengkapi proses pencairan.
Salah seorang orang tua siswa, Dewa Ayu Suciati, mengaku sangat terbantu dengan bantuan tersebut. Ia bahkan datang sejak pukul 06.00 WITA agar bisa lebih cepat mengurus pencairan. “Bantuan dana itu akan langsung saya gunakan untuk membayar ongkos jahit,” ujarnya.
Pemerintah Kabupaten Gianyar melalui Dinas Pendidikan menegaskan komitmennya dalam menyalurkan bantuan seragam sekolah gratis bagi peserta didik baru SD Negeri dan SMP Negeri Tahun Ajaran 2025/2026, dalam bentuk kain seragam dan ongkos jahit.
Plt Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, Wayan Mawa, sebelumnya mengatakan dana ongkos jahit sebesar Rp 330.000 telah ditransfer langsung ke rekening simpanan pelajar (Simpel) masing-masing siswa secara bertahap.
“Pemkab membantu ongkos jahit pakaian sebesar Rp330.000 untuk meringankan tanggung jawab orang tua dan sebagai bentuk sinergi dengan kemampuan pemerintah daerah,” ucapnya.
Menurutnya, penarikan dilakukan secara bertahap dan terjadwal oleh BPD mengingat jumlah penerima mencapai belasan ribu siswa. Program ini diharapkan mampu mengurangi beban biaya personal pendidikan dan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal.
Lebih lanjut, Wayan Mawa menyebut bantuan dalam bentuk kain dan ongkos jahit ini bertujuan agar seragam siswa bisa disesuaikan dengan ukuran tubuh masing-masing, sekaligus menghidupkan kembali usaha penjahit di desa-desa.
“Program ini tidak hanya membantu siswa, tapi juga memberdayakan penjahit lokal agar ekonomi masyarakat tetap berputar di Gianyar,” ujarnya.
Editor: Redaksi
Reporter: Humas Gianyar
Berita Terpopuler
Gudang BRI Ubud Ambruk Akibat Longsor
Dibaca: 2783 Kali
Turis Somalia Ngamuk Tuduh Sopir Curi HP, Ternyata Terselip di Jok Mobil
Dibaca: 2739 Kali
Anggota BNNK Buleleng Terciduk Konsumsi Sabu
Dibaca: 2533 Kali
Pelajar Tabanan Raih Prestasi Nasional FLS2N 2025, Bupati Sanjaya Bangga
Dibaca: 2404 Kali
ABOUT BALI
Film Dokumenter Hidupkan Kembali Sejarah Tari Kecak di Bedulu
Makna Tumpek Landep Menurut Lontar Sundarigama
Tari Sanghyang Dedari Nusa Penida Diajukan Jadi Warisan Budaya Tak Benda
Mengenal Tetebasan Gering, Topik Menarik di Festival Lontar Karangasem