search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Terapi Pijat Shaolin untuk Atasi Depresi
Jumat, 20 Juli 2007, 11:03 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Mendengar kata Shaolin, ingatan orang akan langsung tertuju pada gerakan atau jurus kungfu yang hebat. Di Denpasar Bali seorang mantan pecandu narkoba menggunakan ilmu dari biara Shaolin dalam praktek terapi pijatnya untuk. Tehnik pijatan ini sudah terbukti dapat mengobati penyakit stress atau depresi berat hingga mengatasi ketergantungan terhadap narkotika.

Di tempat prakteknya yang sederhana di Jalan Gunung Bukit Tunggal Denpasar, Suluh Budi Hartono setiap hari melayani pasiennya. Tanpa memasang tarif alias sukarela, Suluh memijat pasien dengan berbagai keluhan mulai stress atau depresi berat, rhematik, asam urat, dan berbagai jenis penyakit lainnya.

Berbeda dengan tempat praktik pijat lainnya, dalam mengobati pasiennya Suluh menggunakan tehnik pijatan shaolin, yakni accupressure energi atau pijat di titik saraf. Pasien yang datang ke tempat ini dipijat di bagian leher, pundak bahu, hingga susunan tulang belakang bagian bawah.

Menurut seorang pasien, Fani Al Sukri, setelah dipijat penyakit pusing-pusing di kepala dan susah tidur yang dideritanya mulai berkurang. “ Sekarang sudah mendingan, sebelum dipijat saya sering pusing-pusing,jelasnya.

Tehnik pijat Shaolin ini dipelajari Suluh saat menjadi penghuni panti rehabilitasi narkoba di Surabaya tahun 1993 silam. Ia belajar tehnik pijat ini pada seorang guru dari biara Shaolin Cina yang bernama Gok Cong.

Dengan ilmu yang saya pelajari selama satu tahun ini, saya ingin membantu sesama terutama yang menderita kecanduan narkoba seperti saya dulu,kata Suluh.

Untuk mengobati pecandu narkoba dan HIV/AIDS, Suluh memadukan pijatannya dengan meditasi ala Shaolin. Hingga kini pasien yang datang ke tempatnya tak hanya dari Pulau Bali tapi juga dari beberapa negara seperti Australia, Belanda, hingga Brasil.

Reporter: bbn/gus



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami