search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Hunian Hotel dan Obyek Wisata Melonjak
Kamis, 18 Oktober 2007, 14:35 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Libur Lebaran yang dirangkaikan dengan cuti bersama PNS dan karyawan BUMN/BUMD membuat tingkat hunian hotel di Kota Denpasar melonjak.



Bahkan beberapa hotel berbintang di kawasan wisata Sanur mencapai 100%. Sedangkan hotel-hotel melati di tengah kota tingkat hunian mencapai 85% - 90%.

Lonjakan kunjungan juga terjadi pada obyek-obyek wisata favorit di Kota Denpasar. Demikian diungkapkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Denpasar, Drs Putu Budiasa kepada Beritabali.com di press room Kantor Walikota pada Kamis (18/10).


Lebih lanjut Budiasa menyatakan, bahwa selama libur panjang, obyek-obyek wisata yang menjadi favorit pengunjung adalah kawasan sepanjang pantai Sanur. “Mulai dari Pantai Matahari Terbit hingga Pantai Mertasari selama libur dipadati bus-bus pariwisata,” jelas Budiasa.

Termasuk objek city tour seperti Monumen Perjuangan Rakyat Bali (MPRB) Bajra Sandhi di Renon dan Taman Budaya Art Centre. Dijelaskannya, kunjungan turis didominasi wisatawan nusantara dari Jakarta dan Surabaya, meski wisatawan asing tetap ada namun jumlahnya tidak mengalami lonjakan.



Dalam kesempatan tersebut, Budiasa berharap kepada masyarakat Kota Denpasar, termasuk para pelaku pariwisata agar tetap menampilkan budaya Bali yang ramah dan damai sehingga wisatawan merasa nyaman berkunjung ke Denpasar.

“Mari tunjukkan jati diri sebagai orang Bali yang menghormati dan menghargai tamu yang datang,” jelasnya. Dirinya juga meminta agar masyarakat mau membantu menunjukkan jalan bagi para tamu yang tersesat. “Sebagian besar wisatawan menggunakan mobil pribadi dan kurang hapal dengan rute-rute wisata di Kota Denpasar,” jelasnya lagi.

Salah satu hotel berbintang lima di kawasan Sanur, The Inna Grand Bali Beach mengalami hunian hingga 100% selama 3 hari pada tanggal 13 – 15 Oktober.

”Selama libur panjang ini, kami tawarkan program Paket Lebaran dengan harga khusus serta acara Ketupat Night untuk menarik tamu,” jelas Ida Ayu Masyuni, Marketing Staff Hotel Inna Grand Bali Beach. Sebelum dan sesudah tanggal itu rata-rata tingkat hunian mencapai 75% - 87% tambahnya.

Kondisi serupa dialami Griya Santrian. Hotel dengan jumlah kamar 98 ini mengalami lonjakan hingga mencapai 100% pada tanggal 13 dan 14 Oktober. “Biasanya rata-rata okupansi mencapai 86%," jelas Juli Muliastuti staff Front Office Griya Santrian.

Dominasi wisnu Jakarta dan Surabaya juga diakui Assistant Director of Sales Sanur Paradise Plaza Hotel, Jakob Omega Teks. Ditambahkannya, bahwa hunian hotelnya rata-rata mencapai 89% selama libur panjang ini dari biasanya yang rata-rata 52% – 55%. Dengan jumlah kamar 329 tidak ada harga maupun paket event khusus yang ditawarkannya.

Kondisi hotel melati di kawasan Denpasar tidak berbeda dengan hotel-hotel berbintang. Selama libur panjang tingkat hunian mengalami lonjakan meskipun tidak mencapai 100%. Seperti yang diungkapkan Accounting Staff Mentari Sanur Beach, Made Gunara.



“Selama libur panjang, khususnya tanggal 13 – 15 Oktober tingkat hunian mencapai 86% dari biasanya hanya 40% - 50%,” jelas pria asal Buleleng ini. Demikian juga yang dialami Hotel Nikki di Jalan Gatsu Timur dan Taman Suci di Jalan Imam Bonjol. “Selama liburan tingkat hunian melonjak hingga 85%," jelas Sales Marketing Hotel Nikki, Adi. (ags/wir)

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami