search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Puluhan Siswa SMU 2 Amlapura Kerauhan
Kamis, 22 November 2007, 19:28 WITA Follow
image

Beritabali.com

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, NASIONAL.

SMU Negeri 2 Amlapura, Kamis (22/11) digegerkan oleh kejadian aneh. Puluhan siswanya yang baru saja mengikuti pelajaran olahraga tiba-tiba menjerit histeris karena kerauhan (kesurupan, red).



Kejadian ini bermula di kelas IPS 2 yang terletak paling ujung utara sekolah sekitar pukul 09.30 wita. Peristiwa itu diawali dari salah seorang siswanya yang bernama Ngetis tiba-tiba menjerit histeris dan beberapa saat kemudian pingsan. Tidak berselang lama puluhan siswa menyusulnya dengan aksi yang sama.


Menurut salah seorang siswa Kelas 12 IPS, Sayinta, kerauhan puluhan siswa itu terjadi saat menunggu pelajaran Ekonomi. Selang beberapa menit giliran Sarmila anak IPS 1 menjerit histeris. Kedua siswi tersebut lalu digotong dalam kondisi lemas ke RS Amlapura.

Melihat kejadian itu, tak selang berapa lama teman-teman yang lain jadi panik dan ketularan. Mereka ikut menjerit-jerit histeris, ujar Sayinta salah satu teman korban.



Kejadian itu justru terus merembet ke beberapa kelas lainnya seperti kelas 10, 11, 12 IPS dan kelas 10O, 10F dan 10E. Hal itu dibenarkan oleh Kepala Sekolah, Drs AA Gde Raka Suarka. Menyadari kondisi yang semakin tak terkendali, pihak dewan guru berinisiatif meminta tolong kepada orang pintar yang tak lain juga menjabat sebagai Wakil ketua DPRD Karangasem, asal Bugbug, I Wayan Mas Suyasa.

Para siswa yang sedang kesurupan tersebut dikumpulkan di aula. Mereka diperciki tirta (air suci, red) setelah sebelumnya dilakukan pendekteksian oleh Mas Suyasa lewat 'Teropong Niskalanya' (alam tak nyata, red). Menghindari hal-hal yang tidak diinginkan Kepala sekolah mengambil kebijakan untuk memulangkan para siswanya lebih awal.

Kami terpaksa ambil kebijakan memulangkan mereka lebih awal. Selain agar tidak menimbulkan kepanikan, kami juga khawatir kondisi itu akan menular ke anak-anak yang lain,ujarnya.

Menurut Kepsek, peristiwa kesurupan disekolahnya itu baru pertama kali terjadi. Belum bisa dijelaskan pemicu terjadinya peristiwa itu, namun kental dikaitkan dengan faktor Niskala (alam tak nyata, red), diduga siswa-siswa yang kerauhan itu diduga belum melakukan persembahyangan seperti biasa dilakukan para siswa yang lain sebelum mengikuti aktivitas disekolahnya.



Sementar,a untuk menghindari terulangnya kembali peristiwa yang sama terjadi dikemudian hari, disarankan Mas Suyasa agar melakukan upacara adat semacam pecaruan atau pembersihan. Kepala sekolah sendiri menyampaikan rencananya akan menggelar persembahyangan Sabtu ini karena kebetulan ada hari raya.

Reporter: bbn/ctg



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami