search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Helikopter Itu Telah Tinggalkan SMPN 2 Denpasar
Minggu, 18 Mei 2008, 20:24 WITA Follow
image

IKUTI BERITABALI.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITABALI.COM, DENPASAR.

Helikopter yang nyaris jatuh di SMPN 2 akibat terlilit tali layang-layang, Minggu (18/5) telah kembali ke markasnya. Helikopter milik perusahaan jasa penerbangan Air Bali jenis Bell, dinyatakan layak terbang dan tidak ada kerusakan di instrument mesin. Dari pengamatan di lokasi lapangan sepakbola SMPN 2 jalan Gunung Agung Denpasar, helikopter tersebut terbang ke udara sekitar pukul 08.30, diawaki Kapten Gangsar. Mesin helikopter yang semula rusak akibat tali layangan sejauh ini tidak ada masalah. Demikian dikatakan Haris Santoso, enginering yang bertugas mengecek kondisi Helikopter. Haris Santoso mengatakan, pasca kejadian, tali layang-layang, melilit kemudi control baling-baling atas.

“Beruntung tidak ada kerusakan dan dinyatakan layak terbang,” jelasnya. Terpisah, Operation Air Bali, Nyoman Sena memuji langkah Kapten Gangsar. Menurutnya, Kapten Pilot telah berusaha keras menyelamatkan penumpang dan awak heli, dikala kondisi darurat. Hal senada diungkapkan, Ketua KNKT Marsekal Muda TNI (purn) Tatang Kurniadi. Dia mengharapkan, demi menjaga keamanan transportasi udara di Bali, masyarakat dihimbau untuk tidak menaikkan layang-layang hingga tinggi. Ini bisa berakibat fatal, bagi pesawat terbang. “Kunjungan wisatawan, lebih dominan lewat jalur udara.

Kami menghimbau kepada masyarakat untuk tidak menaikkan layang-layang tinggi-tinggi," pintanya. Seperti diberitakan sebelumnya, Sabtu (17/5) sore sekitar pukul 16.30, helikopter yang disewa dari perusahaan Derazon Jakarta itu, mengangkut empat penumpang, masing-masing dua lokal dan dua warga Amerika. Ketika mengudara di atas gedung sekolah SMPN 2, helikopter terpaksa mendarat darurat di lapangan, disebabkan baling - baling terlilit tali layangan. 

Reporter: bbn/sin



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritabali.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Bali.
Ikuti kami